Fokus Bangun Papua, Putra Almarhum Theys Eluay Tak Terima Kematian Ayahnya Dikaitkan ke Andika Perkasa
PAPUA - Putra almarhum Theys Hiyo Eluay, Yanto Eluay, meminta agar semua pihak tidak lagi mengkaitkan kematian ayahnya dengan Jenderal Andika Perkasa yang saat ini dicalonkan sebagai panglima TNI.
Kelompok masyarakat diharapkan tidak lagi mengkait-kaitkan kasus penculikan dan pembunuhan ayaha tersebut ke kepala staf TNI AD karena hal itu pernah terjadi pada 2018 lalu.
"Saat Jenderal TNI Andika Perkasa hendak menjabat sebagai KSAD isu itu juga dihembuskan," jelas Yanto Eluay pada wartawan di sela-sela memperingati HUT ke-58 Korem 172/PWB, di Jayapura, Antara, Senin, 8 November.
Ditegaskan, pihak keluarga sejak 10 Nopember 2018 sudah menyatakan deklarasi damai dan mencabut kasus pembunuhan yang dikategorikan pelanggaran HAM berat.
Pencabutan itu dilakukan karena keluarga menilai banyak pihak yang memanfaatkan kasus tersebut dan mencari keuntungan sehingga dengan dicabutnya kasus kematian ayahanda tidak ada lagi yang menggunakannya untuk kepentingan kelompok
Baca juga:
- DKI Hapus Anggaran Normalisasi Tapi Rela Utang Demi Formula E, Wagub: Sudah Jadi Keputusan Bersama
- KPK Usut Dugaan Korupsi Formula E, Relawan Yakin Anies Baswedan Tak Terlibat
- Kesal Interupsi di Paripurna Dicuekin Puan, PKS: Bagaimana Mau Capres, Hak Konstitusi Kami Ditutup
- Legislator NasDem Sesalkan Puan Tak Sebut RUU PKS dalam Target Penyelesaian UU
"Keluarga juga sudah memaafkan para pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung hingga menyebabkan meninggalnya Theys," kata dia.
Ditegaskan, selalu anak sulung dirinya bersama keluarga besar siap bekerja sama dengan pemerintah guna bersama-sama membangun Papua.
"Mari kita bersama-sama membangun Papua agar makin sejahtera dan sebagai umat beragama harus yakin dan percaya apa yang terjadi di dunia sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Esa," kata dia.
Almarhum Theys Hiyo Eluay menjabat ketua Presidium Dewan Papua, suatu organisasi yang ingin memisahkan Papua (waktu itu namanya Provinsi Irian Jaya) dari NKRI ditemukan meninggal di sekitar Koya Karang, Jayapura, pada 10 Nopember 2001 lalu.