Kasus COVID-19 di 155 Kabupaten/Kota Meningkat, Menkes Budi Gunadi: Ada Gejala Tapi Masih Terkontrol
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan peningkatan kasus COVID-19 memang terjadi di 155 kabupaten/kota di Tanah Air. Tapi hal ini disebut Menkes masih dapat terkontrol meski tetap harus waspada.
"Beberapa kabupaten/kota di Jawa dan Bali dan juga di luar Jawa dan Bali totalnya sekitar 155 yang sudah ada gejala kenaikan walaupun masih sedikit dan masih terkontrol," kata Budi dalam konferensi pers PPKM yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 8 November.
Atas peningkatan ini, pemerintah akan terus melakukan pengamatan. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kabupaten/kota khususnya di 5 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur mendapat perhatian khusus dan dapat segera ditangani jika terjadi peningkatan kasus.
"Sekarang kami mengamati beberapa provinsi, kabupaten/kota yang mengalami sedikit peningkatan," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN itu.
"Kami atas arahan Bapak Presiden diminta agar segera memperhatikan kabupaten/kota terutama di lima provinsi yaitu Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Kaltim itu diminta untuk diperhatikan dan kalau ada kenaikan yang lebih cepat harus segera ditangani," imbuh Budi.
Baca juga:
Menkes juga memaparkan Indonesia saat ini terus melakukan deteksi untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 yaitu A.Y.4.2 yang kini sudah ada di Malaysia. Sebagai pencegahan sekaligus tracing, kata Budi, sudah ada 1.500 sampai 1.800 genome sequence test yang dilakukan dan hasilnya belum ada varian baru yang masuk ke Tanah Air.
"A.Y.4.2 sudah sampai di Malaysia tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang," tegasnya.
Meski begitu, Indonesia nantinya akan mengetatkan penjagaan perbatasan khususnya yang langsung dari Malaysia. Budi beralasan hal ini perlu dilakukan karena banyak warga dari Indonesia pulang pergi dari Negeri Jiran dengan menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara.
"Sehingga ini nanti akan kita tingkatkan penjagaannya agar kita bisa menahan masuknya potensi varian baru ini ke Indonesia," ungkap Budi.
"Prinsipnya, (kasus, red) kita menurun, kita bersyukur alhamdulillah tapi tetap waspada dan hati-hati terutama dalam menghadapi Natal dan tahun baru," pungkasnya.