Bagikan:

JAKARTA - Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan situasi kasus COVID-19 di Indonesia menjelang Idulfitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023 masih terkendali, meskipun subvarian Omicron BA.1.16 atau Arcturus telah terdeteksi di Tanah Air.

"Arcturus sudah sekitar tiga pekan masuk (Indonesia) dan sekarang menyebar, dan (kasus) akan naik. Serologi survei kita 99 persen penduduk sudah memiliki antibodi dengan kadar 3.000 internasional unit per ml," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dilansir ANTARA, Selasa, 18 April.

Menkes mengatakan kadar antibodi masyarakat Indonesia jauh melampaui batas perlindungan antibodi yang dimiliki plasma konvalesen 250 internasional unit per ml. Sehingga kalaupun terjadi infeksi pada tubuh masyarakat yang telah menerima suntikan vaksin dosis penguat atau booster, kata Menkes Budi, seharusnya tidak terjadi gejala yang berat.

Menkes mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas level 1 jumlah kasus COVID-19 di Indonesia maksimal 8.000 kasus per hari.

"Kalau di Indonesia masih di bawah angka 8.000 kasus, itu masih masuk batas amannya WHO," katanya.

Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19 per hari ini, jumlah kasus konfirmasi bertambah 1.343 kasus dengan kasus aktif yang juga meningkat 752 kasus.

Sedangkan tren keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit per 17 April 2023 naik dari 2,32 persen menjadi 3,50 persen dalam dua pekan terakhir. Jumlah pasien isolasi dan perawatan intensif di seluruh provinsi di Indonesia berada di bawah 20 persen.

Angka keterpakaian tempat tidur RS rujukan COVID-19 juga cenderung meningkat dan saat ini di angka 3,68 persen.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah kasus di Indonesia hingga hari ini masih di bawah angka standar aman WHO.

"Jadi walau peningkatan kasus di keterisian rumah sakit, tapi angka kematiannya masih sangat rendah. Artinya banyak yang positif, tapi gejalanya ringan dan dapat sembuh dengan durasi sakit yang pendek," katanya.

Terhadap mereka yang terinfeksi COVID-18, kata Nadia, pemerintah telah menyediakan 24.096 dosis obat antivirus Paxlovid, bantuan hibah dari Australia untuk mengurangi tingkat keparahan pasien yang terpapar COVID-19.

Perkembangan jumlah kasus varian Arcturus di Indonesia telah bertambah menjadi tujuh orang, dua di antaranya dari Surabaya, tiga lainnya dari Jakarta. Sedangkan dua pasien yang dilaporkan terpapar Arcturus pertama kali sudah dinyatakan sembuh.