PT INKA Pamerkan Bus Listrik, Bisa Beroperasi 250 KM
JAKARTA – BUMN Indonesia kini siap memproduksi kendaraan listrik. Ini dibuktikan dengan langkah PT INKA (Persero) yang akan memproduksi bus bertenaga listrik.
PT INKA yang selama ini dikenal sebagai produsen kereta api, mulai memperkenalkan prototipe bus listrik dalam pameran kendaraan listrik yang digelar Kementerian Perhubungan di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu, 6 November.
General Manager Pengembangan PT INKA Junaidi menyampaikan PT INKA sebagai produsen kereta api, tetapi sekarang juga membuat bus listrik karena bus listrik pada prinsipnya hampir sama dengan desain kereta api bahkan lebih simpel.
"Oleh karena itu INKA juga akan masuk ke bus listrik, baik yang ukuran 8 meter maupun yang 12 meter. Prototipe yang sudah jadi dan dibawa ke pameran ini, adalah bus ukuran 8 meter. Sekarang kami sedang berproses di Madiun untuk yang 12 meter dan 8 meter," katanya.
Baca juga:
- Cara Unduh Video TikTok Tanpa Watermark Menggunakan Aplikasi Snaptik
- Ternyata Menghapus Aplikasi Latar Belakang Android Tidak Ada Efeknya, Begini Penjelasannya!
- Cara Mengubah Kamera Ponsel Jadi Webcam untuk Mempermudah Online Meeting
- Cara Menggunakan Pushbullet untuk Kirim File Lebih Mudah dengan 2 Perangkat
Ia menyebutkan daya tahan listrik dari bus prototipe itu bisa mencapai 250 kilometer. "Daya tahan listrik mencapai 0-200 kilometer, tetapi sisanya masih 20 persen, kalau dihabiskan bisa mencapai 250 kilometer," katanya.
Menurut dia prototipe bus listrik tersebut sudah dilakukan uji coba di Madiun, Bali, dan Jakarta. "Nanti kalau ada yang pesan baru kami produksi, kami siap untuk komponen maupun fasilitas pabriknya," katanya.
Ia menyampaikan sekarang menuju "green city" dengan kendaraan yang rendah emisi, kawasan tertentu seperti Borobudur atau lainnya akan diisi kendaraan berbasis listrik.
"Harga mobil listrik sekitar 3 kali lipat dari kendaraan berbahan bakar bensin/solar, jadi lebih mahal. Namun kendaraan listrik sangat hemat dihitung dari operasi dan perawatan, karena mobil listrik sangat sedikit komponennya," katanya.