JAKARTA - Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto menyatakan sebanyak lima unit bus listrik E-Inobus saat ini menjalani uji coba transportasi wisata di kawasan revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Adapun, lima unit E-Inobus yang menjalani uji coba tersebut merupakan sebagian dari 24 bus listrik E-Inobus yang telah digunakan sebagai sarana transportasi delegasi di ajang KTT G20 di Bali yang kesemuanya kini sudah ada di Jakarta.
"Lima unit E-Inobus yang menjalani uji coba tersebut terdiri dari empat unit E-Inobus dengan dimensi panjang 8 meter dan satu unit E-Inobus dengan dimensi panjang 12 meter," ujar Bambang dalam keterangannya dikutip ANTARA, Jumat, 25 November.
Untuk E-Inobus panjang 8 meter memiliki daya baterai 138 kWh dengan "drive range" atau daya jelajah mencapai 160 kilometer. Sedangkan untuk E-Inobus 12 meter kapasitas baterai dan daya jelajah berturut-turut yakni 355 kWh dan 250 kilometer.
"Kelebihannya dari produk ini adalah karya anak bangsa yang menjadi tonggak awal lahirnya bus listrik yang diharapkan mampu berkiprah dalam ekosistem kendaraan hijau dengan bahan bakar energi terbarukan," kata Bambang.
Dia menjelaskan, produk nasional tersebut diharapkan membawa multiple efek bagi perkembangan iptek, membuka lapangan kerja, mengangkat perekonomian sekitar yang pada gilirannya akan tercipta kemandirian bangsa di bidang teknologi maupun ekonomi.
Bambang mengatakan dalam perhelatan KTT G20 kemarin, E-Inobus telah dioperasikan oleh Perum Damri dan sudah mengangkut sekitar 3.600-an penumpang.
BACA JUGA:
Selama G20 di Bali, bus listrik tesebut telah melayani tiga rute di Nusa Dua dan melayani operasional di dalam bandara, serta melayani penumpang dari pesawat ke ruang tunggu bandara pulang-pergi.
Pihaknya menilai, keberhasilan opersional bus listrik tersebut tidak terlepas dari dukungan tim perawatan dari INKA group yaitu dari PT INKA Multi Solusi Service sebagai cucu perusahaan dari PT INKA (Persero) yang bergerak di bidang perawatan alat transportasi umum.
Adapun penggunaan bus listrik di TMII tersebut sebagai upaya mewujudkan kawasan bebas emisi dengan menggunakan EV ("electri vehicle").