Bagikan:

JAKARTA - Indonesia mendapat hibah sustainable energy fund (SEF) dari Global Environment Facility (GEF). SEF sebesar 5 megawatt peak (MWp) itu diberikan GEF untuk pengembangan dan investasi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap di Indonesia.

Insentif PLTS Atap ini akan dikelola maupun didistribusikan oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). BPDLH melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/2019, merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan untuk mengelola dana dan pembiayaan terkait lingkungan, termasuk energi.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, insentif ini bertujuan untuk mendorong masyarakat memasang PLTS atap khususnya pelanggan PLN pada kategori rumah tangga, bisnis dan industri skala kecil-menengah/UMKM, dan sosial (sekolah/bangunan pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah).

"Program ini diharapkan dapat mempercepat implementasi program PLTS Atap secara masif dan berkontribusi terhadap capaian target energi baru terbarukan pada bauran energi nasional," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 10 Februari.

Dadan mengungkapkan dengan adanya insentif hibah ini, maka bisa meningkatkan kapasitas PLTS Atap sampai 5 Mega Watt (MW) dan untuk sekitar 1.300 pelanggan.

Adapun nilai voucher yang dapat diberikan beragam mulai dari Rp1.450.000 hingga Rp45 juta. Jumlah hibah akan bergantung pada kWp yang akan dipasang.

"Hibah SEF ini ditujukan bagi pelanggan PLN yang akan memasang PLTS Atap baru melalui badan usaha atau kontraktor Engineering Procurement Construction (EPC). Para pelanggan penerima hibah juga harus memiliki sertifikat badan usaha (SBU) dan izin sesuai perundang-undangan," bebernya.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, adanya inovasi pembiayan akan meningkatkan minat investor dan masyarakat terhadapa pemanfaatan energi surya.

"Adanya insentif ini diharapkan dapat mencapai nilai keekonomian PLTS Atap sehingga investasinya menjadi lebih menarik dan dapat mendorong pemasangan PLTS Atap secara masif dan berkontribusi pada pencapaian target EBT maupun penurunan emisi GRK," jelasnya.