Sedang memuat podcast...

Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa data adalah jenis kekayaan baru yang lebih berharga dari minyak. Pernyataan ini ia ungkapkan dalam Sidang Tahunan MPR, Jumat, 16 Agustus 2019. Padahal, selama ini minyak adalah komoditas yang paling berharga di dunia.

Hal ini juga bisa dilihat dari para raksasa teknologi yang mampu memiliki catatan mengesankan di Wall Street. Sebut saja Amazon, Google, Twitter, dan Facebook. Perusahaan tersebut merupakan perusahan yang memaksimalkan data penggunanya untuk keperluan bisnis dan lain sebagainya.

Untuk menjawab hal tersebut, kami berbincang dengan Fajar Jaman, seorang founder Data Science Indonesia dan CEO IYKRA yang telah bekerja di bidang data sejak 10 tahun lalu. Ia bercerita pengalaman dan pengetahuannya tentang data sebagai komoditas. Tak hanya itu, ia juga berbagi cerita tentang Facebook yang sempat menjual "insight" untuk kebutuhan media pemberitaan beberapa tahun lalu. Pada siniar VOI sebelumnya, Fajar telah bercerita tentang "Kesiapan Indonesia Hadapi Perkembangan Big Data" dan "Pasal Karet dan Kekurangan dari RUU PDP". 

Fajar Jaman
Siniar VOI bersama Fajar Jaman, CEO IYKRA dan Founder Data Science Indonesia

Siniar VOI kali ini membahas salah satu hasil perbincangan tim VOI dengan Fajar Jaman, yaitu tentang data sebagai komoditas dan juga pentingnya pengetahuan consent (persetujuan) dalam penggunaan internet ataupun aplikasi. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda. Nantikan juga perbincangan kami selanjutnya bersama Fajar Jaman di siniar VOI berikutnya.