JAKARTA - Jerman melakoni laga tak mudah sebelum menaklukkan Denmark 2-0 di babak 16 besar Euro 2024. Pelatih Julian Nagelsmann mengakui Denmark bermain bagus, tetapi pemain mampu mengatasi tekanan sehingga bisa lolos ke perempat final.

Jerman menunjukkan permainan terbaik dalam duel di Stadion BVB, Dortmund, Minggu, 30 Juni 2024 dini hari WIB. Terutama pada 20 menit pertama sampai akhirnya pertandingan dihentikan karena badai dan petir. Namun Jerman justru baru bisa mencetak gol setelah pertandingan dilanjutkan.

Striker Kai Havertz membuka kemenangan Jerman setelah mencetak gol dari titik penalti. Jerman mendapat hadiah penalti setelah bek Joachim Andersen melakukan handball di kotak terlarang.

Sebelumnya, Andersen sempat membobol gawang Manuel Neuer. Namun gol dia dianulir karena offside. Setelah golnya dianulir, Andersen membuat kesalahan yang berujung penalti.

Kiper Kasper Schmeichel sesungguhnya bisa bisa mengantisipasi penalti Havertz. Hanya, bola dari penyerang Arsenal ini gagal dijangkaunya dan meluncur deras ke gawang Schmeichel.

Jerman memastikan kemenangan setelah Jamal Musiala mencetak gol di menit 68. Skor 2-0 bertahan sampai akhir laga dan Jerman melangkah ke perempat final bertemu Spanyol atau Georgia.

Meski menang, namun Nagelsmann mengakui Jerman mengalami kesulitan menghadapi Denmark. Menurut dia Denmark pun bermain bagus yang memaksa Ilkay Gundogan dkk harus bekerja keras.

"Ini pertandingan yang tidak mudah dan benar-benar ketat. Denmark bermain sangat bagus. Tetapi kami sesungguhnya mengawali laga dengan sangat baik. Saya merasa senang dengan penampilan tim selama 20 menit pertama. Lalu ada badai. Kami memang harus bersabar dan berusaha tetap menguasai bola," ucap Nagelsmann.

Mantan pelatih Bayern Munchen ini menuturkan kesabaran pemain menunjukkan mereka mampu mengatasi tekanan dengan baik. Selain itu dukungan dari suporter menjadikan pemain tampil dengan semangat tinggi.

"Kami merasakan tidak ada lagi tekanan seperti biasanya. Pemain sepertinya sudah bisa mengatasi. Sebelumnya saya mengatakan kepada mereka bahwa ini menjadi keistimewaan karena bermain di bawah tekanan," ujarnya.

"Selain itu suporter dan harapan mereka menjadi motivasi tersendiri. Kami bisa lolos karena dukungan mereka. Saya bangga dengan tim ini. Mereka kian menyadari bahwa mereka tim yang bagus," kata Nagelsmann lagi.

Dukungan suporter, diakui kapten Ilkay Gundogan, membuat De Mannschaft bermain habis-habisan. 

Mereka juga tak ingin mengulangi kesalahan seperti final Euro 1992 saat Jurgen Klinsmann dkk meremehkan Denmark yang berujung kekalahan memalukan 2-0.

"Atmosfernya sungguhnya luar biasa. Anda bisa merasakan suporter sepenuhnya mendukung kami. Jujur, kami sesungguhnya tak berharap mendapat dukungan karena bermain di Dortmund. Tetapi ternyata sebaliknya. Senang bisa kembali bermain di sini [di Dortmund]," ujar Gundogan.

"Ini menjadi pertandingan yang tak terlupakan. Kami menjalani pertandingan yang ketat dan sedikit beruntung. Denmark bertahan dengan sangat baik di sepanjang pertandingan. Tetapi kami pantas menang," kata gelandang Barcelona ini.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)