JAKARTA - Bournemouth membuktikan sebagai pembunuh raksasa di Premier League Inggris. Dalam duel di kandang lawan di Stadion Old Trafford, Minggu, 22 Desember 2024 malam WIB, Bournemouth sukses mempermalukan MU 3-0.
Manajer MU Ruben Amorim kian pusing. Setelah bermain mengesankan saat menaklukkan Manchester City 2-1 di Manchester Derby, MU kembali ke penampilan terburuk. Mereka sama sekali tak mampu menjaga konsistensi sehingga menelan kekalahan di kandang sendiri.
Kekalahan itu kian menunjukkan bila Amorim tampaknya perlu merombak skuad. Para pemain sudah tidak bisa diandalkan untuk bersaing di Liga Premier. Bagaimana tidak, saat bermain di hadapan pendukung sendiri, Bruno Fernandes dkk malah jeblok. Performa gemilang di Etihad, kandang Man City, hilang sama sekali.
Mereka justru diajari bagaimana bermain bola untuk menang. Meski kalah dalam penguasaan bola, Bournemouth tetap bisa tiga kali membobol gawang MU. Sebaliknya, serangan The Red Devils selalu menemui kebuntuan. Amorim pun frustrasi menyaksikan gawang Andre Onana menjadi bulan-bulanan The Cherries.
Kemenangan mengesankan itu kian mengukuhkan Bournemouth sebagai pembunuh raksasa. Sebelumnya, tim asuhan Andoni Iraola sukses menaklukkan anggota big six, Arsenal, Man City dan Tottenham Hotspur. Bahkan Bournemouth yang memaksa Arsenal menelan kekalahan pertama di kompetisi domestik.
Hanya Chelsea dan Liverpool yang mampu mengatasi perlawanan Bournemouth. Mereka bisa menang saat kompetisi baru bergulir atau Bournemouth sendiri belum menemukan bentuk permainan terbaik.
Keberhasilan mengalahkan MU di Old Trafford juga menjadi catatan tersendiri. Bournemouth menjadi tim keempat yang sukses mempermalukan MU di hadapan pendukung sendiri. Menariknya, MU selalu kalah dengan skor mencolok di kandang sendiri.
Seperti Bournemouth, Liverpool dan Tottenham menghajar MU dengan skor tiga gol. Nottingham Forest 'sedikit apes' karena sudah mencetak tiga gol, tetapi MU bisa memperkecil kekalahan menjadi 3-2. Tim-tim itu memang seperti mengajari MU cara mengalahkan lawan.
Kemenangan atas MU menjadikan Bournemouth langsung melesat ke papan atas. Kini, Evanilson dkk menduduki peringkat lima atau zona Liga Europa dengan poin 28. Sama dengan Aston Villa yang sukses menghajar Man City 2-1. Namun Bournemouth unggul selisih gol sehingga mereka menggeser Villa.
Sementara, MU tak kunjung memperbaiki peringkat dan berkutat di papan bawah. Kegagalan menambah poin menjadikan juara Liga Premier 20 kali ini mengantungi poin 22. Beruntung, MU sudah unggul 10 poin dengan tim yang berada di zona degradasi.
Dalam pertandingan itu, MU memang terlambat panas. Situasi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Bournemouth yang tidak takut bemain terbuka sehingga membuat barisan pertahanan tuan rumah bekerja keras.
Bahkan tim tamu sempat unggul ball possession pada menit-menit awal pertandingan. Ini yang menjadikan serangan mereka mengancam gawang Onana. Tercatat, pemain sayap Dango Ouattara berhasil menciptakan peluang, namun usaha dia tak membuahkan hasil.
Selanjutnya Justin Kluivert yang meneror pertahanan MU. Setelah berkali-kali gagal, usaha tim tamu akhirnya membuahkan hasil di menit 29.
Ironisnya, gol pertama Bournemouth justru dicetak pemain belakang. Ya, sundulan bek Dean Huijsen yang menyambut umpan dari Ryan Christie sukses menaklukkan Onana
Tertinggal 1-0, MU mencoba bangkit. Namun usaha mereka menyamakan skor tak kunjung membuahkan hasil. Sebaliknya, pemain Bournemouth sama sekali tak lengah. Mereka tetap bermain ofensif sehingga mampu mempertahankan keunggulan sampai akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua, MU masih berharap bisa mengejar ketinggalan gol. Amorim memasukkan Rasmus Hojlund dan Alejandro Garnacho untuk menambah daya gedor. Namun usaha itu tak membuahkan hasil.
Bukannya mencetak gol, gawang MU malah kembali kebobolan. Kali ini, Bournemouth berhasil memperbesar keunggulan dari titik penalti di menit 61. Penalti diberikan setelah bek Noussair Mazraoui menjatuhkan Kluivert di kotak terlarang.
Wasit Craig Pawson sempat meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya Mazraoui melakukan pelanggaran dan wasit menunjuk titik putih. Eksekusi dilakukan sendiri oleh Kluivert yang berhasil mengecoh Onana.
BACA JUGA:
Gol dari titik penalti sukses mematikan daya MU. Bournemouth pun 'tidur lebih awal' yang artinya sudah memastikan kemenangan sebelum laga usai. Apalagi hanya berselang dua menit, pemain sayap Antoine Semenyo memantapkan keunggulan Bournemouth.
Semenyo menyelesaikan assist dari Ouattara yang mengubah skor menjadi 3-0. Tidak ada lagi gol yang tercipta karena pemain depan MU sudah frustrasi tak bisa berbuat apa-apa menghadapi pertahanan kokoh Bournemouth.
Sementara, tim tamu 'berbaik hati' tak ingin menambah lara pemain MU dengan gol keempat. Skor tiga gol Bournemouth bertahan hingga laga usai.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)