YOGYAKARTA – Banyak Ibu yang mengeluhkan bayi gumoh atau muntah setelah menyusu. Kondisi ini sering terjadi pada bayi hingga usia 1 tahun, dan setelah itu akan berhenti dengan sendirinya. Lantas, normalkah bayi gumoh setelah menyusu? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Normalkah Bayi Gumoh Setelah Menyusu?
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian ASI saat atau setelah bayi menyusu.
Bayi sering gumoh merupakan kondisi yang normal dan tidak perlu dicemaskan. Bahkan, sebagian besar bayi mengalami gumoh setiap kali selesai minum ASI.
Umumnya, episode gumoh pada bayi sehat berlangsung kurang dari 3 menit, terjadi setelah makan, dan tidak bergejala atau berkaitan dengan gejala ringan.
Meski umumnya normal, Ibu perlu waspada jika gumoh pada bayi diikuti dengan gejala-gejala berikut ini:
BACA JUGA:
- Gangguan sesak napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa)
- Volume ASI yang keluar lebih banyak dari 2 sendok makan setiap kali gumoh
- Berat badan bayi sulit naik.
Apabila gejala tersebut muncul saat bayi gumoh, Ibu perlu membawa si Kecil berobat ke dokter anak. Sebab, hal itu mungkin menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu pada bayi.
Apa Penyebab Gumoh pada Bayi?
Gumoh disebabkan oleh ASI yang ditelan bayi kembali ke kerongkongan, sebab otot di saluran pencernaan bayi, yakni di bagian kerongkongan dan lambung, masih lemah. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut sebagai refluks.
Bayi bisa mengalami refluks karena ukuran lambungnya masih sangat kecil (seukuran bola pingpong) dan memiliki katup lambung yang belum kuat.
Sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya bisa menampung ASI atau susu dalam jumlah yang kecil setiap kali minum. Nah, volume ASI yang terlalu banyak bisa menyebabkan gumoh pada bayi.
Penyebab lain bayi gumoh setelah menyusu, yakni katup bayi yang belum bisa menutup dengan erat. Alhasil, susu yang sudah berada di dalamlambung bisa mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu banyak atau jika bayi langsung berbaring setelah minum susu.
Gumoh akan berkurang atau menghilang dengan sendirinya saat bayi menginjak usia 18-24 bulan. Pada fase ini, lambung bayi sudah membesar dan katup lambung menjaadi lebih kuat.
Bagaimana Cara Mencegah Gumoh pada Bayi?
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Ibu untuk mencegah bayi gumoh setelah menyusu atau minum ASI:
- Posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya saat menyusu
- Usahakan tubuh bayi tetap tegak setelah menyusu supaya si kecil dapat lebih mudah bersendawa
- Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang untuk mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI
- Biasakan bayi menysu secukupnya, tapi lebih sering. Menyusu terlalu banyak bisa membuat lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi untuk gumoh setelah minum ASI.
- Biarkan bayi sendawa terlebih dahulu setiap kali habis menyusu
- Pastikan pakaian atau popoj bayi tidak terlalu ketat, serta hindari menggending bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Anda. hal ini untuk mengurangi tekanan pada perutnya.
Demikian ulasan tentang normalkah bayi gumoh setelah menyusu. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)