JAKARTA - Penerapan perilaku hidup sehat dapat mencegah penyakit stroke. Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat untuk menerapkan empat perilaku sehat tersebut.

Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengemukakan enam langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko stroke.

Pertama, masyarakat perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan kedua jangan merokok.

Ketiga, masyarakat harus rajin melakukan aktivitas fisik atau rutin berolahraga dan keempat adalah menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang.

"Kelima, masyarakat perlu memastikan telah beristirahat dengan cukup dan keenam adalah mengelola stres," katanya dikutip dari ANTARA, Selasa, 1 November.

Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu, enam langkah tersebut juga bisa diterapkan untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular. "Enam langkah tadi juga bisa mencegah berbagai masalah kesehatan lain seperti mencegah diabetes, jantung dan penyakit paru kronik," katanya.

Menurut Tjandra Yoga Aditama, edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan stroke dan penyakit tidak menular lainnya harus terus digencarkan.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto mengajak masyarakat untuk terus memperkuat pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular.

"Pemerintah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular," katanya.

Agus Suprapto mencontohkan, perilaku hidup sehat yang bermanfaat untuk mencegah penyakit tidak menular antara lain menjaga pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.

Dia juga mengatakan, menjaga pola makan artinya mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi konsumsi garam, lemak dan gula.

"Masyarakat harus banyak menggali informasi mengenai berapa batasan garam, lemak dan gula yang aman dikonsumsi per hari," kata Agus Suprapto.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)