Menjaga Anjing Pelacak yang Kerja Keras Cari Korban Gempa Turki Tetap Kondisi Prima
JAKARTA - Anjing pelacak dari seluruh dunia memainkan peran penting dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki. Tapi binatang kaki empat ini tetap butuh perlakuan khusus.
Anjing pelacak dari Singapore Civil Defence Force (SCDF) memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan. Mereka dilatih khusus bisa mencari di ruang-ruang sempit dalam sebuah bangunan yang runtuh.
SCFD telah mengirimkan kontingen Operasi Lionheart (OLH), bersama dengan empat anjing untuk membantu dalam operasi penyelamatan.
Tim namun wajib memastikan kenyaman empat anjing mereka.
"Ini termasuk menampung mereka di ruang kargo yang dikontrol iklim selama penerbangan mereka, mengajak mereka berjalan-jalan untuk bermain, memberi mereka makanan bergizi dan memberi mereka pembersihan di penghujung hari agar mereka tetap bersih," tambah SCDF dilansir dari Channel News Asia, Selasa 14 Februari.
"Anjing pencari juga memiliki jaket dan selimut termal sendiri agar tetap hangat. Selain itu, dua dokter medis dengan kontingen OLH juga dilatih dalam perawatan anjing dasar."
Empat anjing pencari dan penyelamat perkotaan, Jack, Timmy, Rizzo, dan Frenchy dari unit K-9-nya, mampu menjangkau area pencarian yang luas dengan lebih efisien dan memperbesar area melalui hidung mereka.
"Ini kemudian akan memungkinkan penyelamat kami menggunakan peralatan pencarian untuk mengkonfirmasi lokasi korban," kata SCDF dalam posting Facebook minggu lalu.
Malaysia juga telah mengirim dua anjing penyelamat untuk membantu upaya penyelamatan di Turki. Dan ini adalah anjing yang sama saat pencarian dan penyelamatan selama longsor Batang Kali.
Anjing bernama Denti dan Frankie, diberi istirahat yang cukup setelah misi pencarian dan penyelamatan Batang Kali. Mereka akan bekerja 12 jam sehari.