Harga Mobil Listrik Masih Tinggi, Nissan Minta Restu Supaya Bisa Jual Mobil Listrik Murah ke Indonesia
Mobil listrik Nissan LEAF (AntaraNews)

Bagikan:

JAKARTA – Mobil listrik telah masuk ke Indonesia, namun harganya masih mahal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi produsen mobil. Nissan berharap bisa memboyong mobil listrik ke RI dengan harga terjangkau.

Evensius Go selaku Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) menyatakan bahwa harga mobil listrik merupakan tantangan tersendiri dalam meningkatkan penjualan di Tanah Air.

Di dalam negeri, Nissan Indonesia telah menjual mobil listriknya yakni Nissan LEAF seharga Rp649 juta untuk jenis one tone. Sedangkan untuk dual tone dibanderol Rp651 juta. Harga tersebut masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan mobil berpenumpang terlaris, yakni di harga Rp200 juta hingga Rp300 jutaan dan menguasai 70 persen pangsa pasar RI.

“Bicara mobil listrik di Indonesia ya kalau mau dikategorikan [harganya] masih cukup tinggi karena rata-rata mobil listrik masih di atas Rp600 juta. Kenapa? Penyebabnya karena biasa produksi baterai masih terlalu mahal. Tapi saya percaya ke depan harga mobil listrik akan menurun," ungkap Evensius dalam acara virtual Nissan-Forwot yang diselenggarakan pada hari Rabu 6 Oktober sebagaimana dikutip dari CNN.

Evensius memaparkan bahwa pihaknya bakal mengedukasi masyarakat terkait mobil listrik. Upaya tersebut sejalan dengan agenda Nissan di berbagai negara potensial untuk pemasaran mobil nol emisi termasuk Indonesia. Pihak Nissan sendiri telah memberikan bocoran model konsep mobil listriknya yang bakal dijual di harga Rp200 jutaan.

“Bagaimana Nissan menyikapi kompetisi ini? Pertama memperkenalkan teknologi mobil listrik sebagaimana visi global Nissan. Doakan [Nissan] ada produk mobil listrik yang di segmen itu [harga Rp200-Rp300 juta] yang bisa kami bawa ke Indonesia. Utama kami mendukung program pemerintah, jadi itu target kami,” kata Evensius.

[/see_also]

- https://voi.id/ekonomi/51631/alasan-pabrikan-otomotif-jepang-lebih-suka-kembangkan-mobil-i-hybrid-i-ketimbang-i-full-i-listrik

- https://voi.id/teknologi/65438/ini-mobil-listrik-yang-paling-layak-dibeli-saat-ini-versi-i-caranddriver-i

- https://voi.id/teknologi/90306/abb-luncurkan-pengisi-daya-mobil-listrik-tercepat-15-menit-baterai-sudah-penuh

[/see_also]

Selain itu, Nissan Indonesia juga sudah menghadirkan mobil yang ramah lingkungan seperti Nissan Kicks e-Power yang ditenagai mesin bensin DOHC, 1.200 cc 3 silinder guna mengisi daya baterai lithium ion. Penggerak rodanya pun mengandalkan motor listrik dari pasokan daya baterai tersebut.

Mobil Kicks e-Power merupakan mobil hybrid yang ada di Indonesia. Mobil tersebut belum sepenuhnya menggunakan daya listrik. Kicks e-Power sendiri dijual di bawah Rp500 juta.

“Untuk segmen Rp500 juta kami sudah mulai dengan e-Power. Kami harap e-Power salah satu strategi kami mendapat volume market yang baik. Kami yakin 5 tahun ke depan e-Power menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Kami terus lakukan edukasi terhadap pasar,” kata Evensius.

Dengan adanya peraturan dari Pemerintah terkait tarif PPnBM khusus kendaraan plug-in hybrid, fuel cell, hingga murni listrik diharapkan mampu mengubah arah industri otomotif Tanah Air. Aturan PPnBM dinilai bisa mendongkrak penjualan mobil rendah emisi di dalam negeri.

“Saya pikir saat pemerintah memberlakukan ini, saya percaya struktur otomotif Indonesia akan terjadi perubahan. Untuk elektrifikasi (mobil hybrid dan listrik) akan memberi dampak positif, dan ini baik bagaimana industri mendorong investasi di Indonesia,” kata Evensius.

Ke depannya mobil listrik di Indonesia sendiri akan kemungkinan akan mengalami pertumbuhan signifikan. Sejumlah produsen mobil juga mulai beralih ke pengembangan mobil listrik karena dinilai ramah lingkungan. Tidak mustahil pula mobil listrik bisa menggantikan mobil konvensional yang masih menggunakan bahan bakar fosil dalam beberapa tahun mendatang.