Kebocoran Data Tokopedia, Menteri Johnny Tunggu Hasil Investigasi
Tangkapan Layar Menkominfo Johnny G Plate (Tachta Citra Elfira/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan pihak terkait masih menyelusuri kebocoran 91 juta data pengguna Tokopedia. Diakui Menkominfo Johnny G Plate proses ini akan memakan waktu cukup lama. 

"Ini bukan proses yang gampang (data breach dan leak). Legislasi aturan payung hukum semuanya sudah ada. Tapi terkait Penyelenggaran Sistem Elektronik (PSE) itu tentu perlu dilakukan pendalaman oleh tenaga ahli, yang mendalami secara khusus dan kerjasama antara Kominfo, BSSN dan para ahli yang membutuhkan waktu cukup lama," ungkap Johnny saat konferensi pers secara daring, Senin 6 Juli.

"Saat ini (kami) juga sedang berproses sehingga kami memaklumi mengapa Tokopedia belum merilis hasilnya, karena prosesnya sedang berlangsung," imbuh Johnny.

Johnny juga kembali mengingatkan para pengguna untuk benar-benar menjaga data pribadi, dengan menggunakan fitur One Time Password (OTP) di setiap aplikasi pada smartphone-nya. Tak hanya itu, ia juga melarang masyarakat untuk tidak mudah memberikan informasi pribadi tersebut kepada pihak lain.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi atau RUU PDP, Johnny kembali menyatakan bahwa hal itu masih dalam proses penanganan di DPR RI, dan belum diketahui pasti kapan akan rampung.

"RUU PDP saat ini masih dalam proses politik di DPR RI dan saya berterima kasih kepada DPR RI yang secara serius memperhatikan itu dan sudah mengagendakan untuk bisa dibicarakan dalam waktu yang tidak lama dengan pemerintah," tutur Johnny.

Pada Mei lalu, 91 juta data pengguna Tokopedia diduga bocor di forum hacker. Data-data itu bahkan dijual seharga 5.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp70 juta.

Namun, saat ini data-data tersebut sudah disebarluaskan dan diunduh secara gratis. Bocoran data itu berisikan informasi berupa e-mail, nama lengkap, dan nomor ponsel puluhan pengguna Tokopedia.

Saat ditelusuri lebih lanjut, tautan itu bersumber dari salah satu akun pengguna Raidforums bernama @Cellibis. Ia telah membagikan data-data yang terenkripsi itu sejak Jumat 3 juli 2020.