Bagikan:

JAKARTA – Universitas Howard, salah satu universitas yang memiliki mahasiswa kulit hitam terbesar dan paling bergengsi di AS ditutup pada Selasa, 6 September karena serangan ransomware. Mantan kampus dan almamater dari Wakil Presiden AS Kamala Harris, ini mengalami serangan yang cukup besar.

Menurut pihak universitas, FBI dan pemerintah kota Distrik Columbia telah bekerja sama dengan universitas terkait serangan itu. Universitas tidak menyebutkan siapa yang melakukan serangan atau apa yang mereka minta untuk melepaskan jaringan universitas.

Pejabat universitas mengatakan Enterprise Technology Services (ETS) Howard telah sadar pada hari Jumat tentang potensi serangan siber tersebut. Sebagai tanggapan, ETS menutup semua jaringan universitas untuk menyelidiki lebih lanjut.

Pada Senin, 5 September, universitas mengatakan, gangguan komputer dan teknologi adalah serangan ransomware. Akibatnya, semua kelas tatap muka dan online dibatalkan pada hari Selasa, kata Kantor Komunikasi Universitas Howard.

"ETS dan mitranya telah bekerja dengan seksama untuk mengatasi insiden ini dan memulihkan operasi secepat mungkin," kata Kantor Komunikasi Universitas dalam email Senin.

Universitas akan dibuka kembali pada hari Rabu, tetapi hanya secara langsung. Wi-fi Howard University, bagaimanapun, tetap tidak akan tersedia, alias dimatikan.