Bagikan:

JAKARTA - Jaksa Beijing baru-baru ini mengajukan gugatan kepentingan publik sipil terhadap anak perusahaan Tencent, WeChat. Hal ini karena Youth Mode di aplikasi perpesanan itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Youth Mode tidak bertindak sesuai dengan undang-undang yang melindungi anak di bawah umur. Menurut pengumuman yang diunggah di JCRB.com, situs web milik kejaksaan tinggi China. Gugatan itu diajukan terhadap Shenzhen Tencent Computer Systems Co. Ltd. oleh Kejaksaan Rakyat Distrik Haidian Beijing.

"Kami akan dengan sungguh-sungguh memeriksa dan memeriksa fungsi WeChat Youth Mode, menerima saran pengguna dengan rendah hati dan dengan tulus menanggapi litigasi kepentingan publik sipil," ungkap tim WeChat dalam sebuah postingan di Weibo seperti dikutip dari Reuters, Senin 9 Agustus.

Namun, gugatan itu tidak mengungkapkan bagaimana Youth Mode WeChat tidak mematuhi hukum China. Diketahui, Youth Mode bekerja membatasi pengguna remaja untuk mengakses permainan dan fitur tertentu seperti menemukan teman terdekat dan pembayaran.

Pihak berwenang China telah mendesak raksasa internet dan digital di negerinya untuk memagari anak-anak di bawah umur dari bahaya online. Media pemerintah minggu ini juga mengkritik industri video gim serta platform online yang membantu mempromosikan budaya selebriti.

Menyusul kritik dari media pemerintah China, dan setelah sahamnya turun lebih dari 10 persen, Tencent juga mengumumkan pembatasan baru pada akses anak di bawah umur ke video gim andalannya, Honor of Kings.

Begitupun pada April lalu, pemerintah China sedang menyiapkan sanksi berupa denda untuk Tencent. Ini merupakan bagian dari tindakan China atas sepak terjang Tencent yang berbau antimonopoli. Tetapi denda yang akan dijatuhkan ke Tencent tidak sebesar denda Beijing atas Alibaba yang mencapai rekor 2,75 miliar dolar AS.