JAKARTA - Layanan streaming video banyak dilirik masyarakat sebagai hiburan, kala beraktitas di rumah. Apalagi di masa pandemi coronavirus, trafik jaringan internet meningkat drastis selama tiga bulan terakhir.
Menariknya berdasarkan riset OpenSignal, mengenai kualitas streaming dan jaringan internet dari kota-kota besar di Indonesia. Kota Sorong yang menjadi daerah dengan akses jaringan internet dan kualitas streaming terbaik se-Indonesia, di susul Ambon dan Jayapura.
Bahkan di pulau Jawa sendiri, kualitas streaming dengan kategori baik bisa dinikmati di Kota Bekasi. Hal ini justru mengherankan, sebab mayoritas penududuk yang mengkases layanan internet berada di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Bandung atau Surabaya.
BACA JUGA:
Menanggapi perbedaan kualitas streaming itu, Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail menjelaskan kalau jaringan internet di Indonesia telah sepenuhnya merata. Di mana semua layanan operator bisa mengakses jaringan internet di banyak kota tanpa kendala.
"Jadi gini kualitas itukan sebanding dengan jumlah user ya, jadi kalau dengan kapasitas yang sama usernya berbeda, maka user yang lebih sedikit akan lebih berkualitas," ujar Ismail saat dihubungi VOI, Rabu 3 Juni.
Menurutnya perbedaan kualitas layanan streaming terjadi karena jumlah pengguna di satu wilayah. Sehingga jika semakin banyak user melakukan aktivitas video streaming yang rakus data, kapasitas jaringan pun tertekan sehingga bisa menurunkan kualitas.
Ismail mengibaratkan, jaringan internet seperti pipa yang mengalirkan air ketika sedikit saluran harus dialiri, maka jaringan internet akan mengalir dengan deras. Namun jika banyak saluran, maka air yang mengalir akan semakin sedikit diterima penggunanya.
"Jadikan Papua dan Maluku ini baru selesai kita bangun Palapa Ring di sana, jadi network-nya (jaringan) ibaratnya sudah tersedia secara optik juga sampai di sana, dan usernya kan belum sebanyak di Pulau Jawa dan DKI Jakarta," kata Ismail.
Dirinya juga menjelaskan bagiamana Palapa Ring telah berhasil menghubungkan koneksi internet yang merata ke seluruh Indonesia. Soal penambahan kapasitas jaringan, menurut Ismail ini harus segera dilakukan, sebab untuk menghindari terjadinya penurunan layanan internet yang berkelanjutan,
"Ini harus ditambah terus (penambahan jaringan) tapi kalau jaringan optik itu nambahnya bukan kabelnya yang ditambah tapi alat elektroniknya saja di kapasitasnya. Secara fisik kabelnya tetap, cuma alat elektroniknya saja yang membangkitkan sinyalnya ditambahkan, termasuk dari operatornya juga berperan," jelas Ismail.
Menyoal perbedaan jaringan telekomunikasi, Ismail mengatakan kalau setiap operator punya rencananya tersendiri. Sehingga ketika operator merasa kualitas layanannya tidak memadai, para operator telekomunikasi akan menambah kapasitas jaringannya, tentunya akan dalam pengawasan Kominfo.
Lainnya, Kominfo juga selalu mendapati pengaduan dari masyarakat menyoal kualitas jaringan internet di seluruh Indonesia, nantinya data tersebut akan dievaluasi tiap tahun dan akan ditindaklanjuti dengan para operator telekomunikasi.
"Jadi laporannya kan tahunan, kalau ada hasil evaluasi menunjukkan penurunan kualitas, kita akan meminta untuk penambahan kapasitas dari operator," terang Ismail.