Bagikan:

JAKARTA - Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, masih akan berlangsung lama hingga 2021. Kebijakan itupun membuat banyak perusahaan teknologi asal negeri tirai bambu tak bisa lagi membeli komponen software atau hardware dari AS.

Dalam kasus ini, Huawei yang tak lagi bisa bermitra dengan Google. Alhasil perangkat baru Huawei tak dapat menggunakan layanan inti dari Google, seperti Google Maps, Chrome, dan YouTube untuk aplikasi bawaan Android.

Mengutip dari 9to5Google, situasi ini juga yang memaksa Huawei untuk segera merampungkan sistem operasi multiplatform buatannya. Di samping juga menggandeng penyedia layanan lain, seperti Dailymotion untuk menggantikan posisi aplikasi YouTube di ponsel android Huawei.

Layanan streaming video Dailymotion ini bisa digunakan, untuk pengguna smartphone Huawei di kawasan Eropa. Keputusan Huawei dengan menggandeng Dailymotion untuk menggantikan posisi YouTube sebagai platform berbagi video secara gratis. 

"Kami bangga bisa berkolaborasi dengan Huawei, sehingga katalog konten kami bisa menjangkau audiens yang lebih luas," tulis Chief Content Officer Dailymotion, Stéphane Godin dalam keterangan resminya, Rabu, 3 Juni. 

Dailymotion saat ini telah memiliki 250 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Layanan streaming video ini Dailymotion juga telah dipakai sejumlah grup media kenamaan, seperti Le Monde, l’Equipe, BeIN SPORTS, JPI Media, Marie Claire, dan NBA G League. 

Sama seperti layanan streaming video on-demand, Dailymotion juga memproduksi konten-konten original yang didistribusikan secara mandiri. Tentunya dengan kehadiran Dailymotion, Huawei tak perlu lagi khawatir bila dikemudian hari ditinggal Google dan layanannya karena kebijakan AS yang berkepanjangan.

Sebelumnya pada bulan Januari lalu, Huawei juga telah menggandeng TomTom untuk menggarap layanan peta digital, sebagai pengganti Google Maps. Huawei juga terus mengembangkan sistem operasi (OS) Harmony yang akan menjadi basis pada smartphone-nya, menggantikan Android.