Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah tweet daru Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dihapus Twitter. Lantaran hal tersebut, pemerintah Nigeria langsung memblokir media sosial berlogo burung biru tersebut.

Dirangkum dari The Verge, Minggu 6 Juni, Twitter menganggap kicauan dari Presiden Buhari melanggar aturan 'abusive behavior'. Kementerian Kebudayaan dan Informasi Nigeria menyebutkan pemblokiran itu dilakukan Twitter berulang kali, dan melakukan aktivitas yang bisa melemahkan eksistensi pemerintah Nigeria. 

Diketahui, kicauan yang dihapus Twitter berisi tentang kecaman Presiden Buhari yang akan menghukum para separatis. "Banyak dari mereka yang berperilaku buruk saat ini terlalu muda untuk menyadari kehancuran dan hilangnya nyawa yang terjadi selama perang Biafra,” tweet Buhari.

“Kami yang berada di lapangan selama 30 bulan, yang menjalani perang, akan memperlakukan mereka dalam bahasa yang mereka pahami," imbuhnya.

Buhari diketahui merupakan seorang jenderal besar dalam perang Biafra. Tidak hanya memblokir, pemerintah Nigeria juga mengancam akan menangkap warganya yang ketahuan masih menggunakan jejaring micro-blogging tersebut.

Dikarenakan, usai pemblokiran itu, tidak sedikit warga Nigeria menggunakan VPN agar tetap bisa mengakses Twitter.

Sementara, perwakilan Twitter lewat tim Public Policy, menyayangkan aksi pemblokiran platform-nya di Nigeria itu. Twitter menyebut akses terhadap kebebasan dan internet yang terbuka adalah hak asasi manusia di era modern ini. 

"Kami akan mengusahakan untuk mengembalikan akses untuk pengguna di Nigeria yang bergantung pada Twitter untuk berkomunikasi dan terhubung ke dunia," tegas Twitter melalui akun @Policy.