Bagikan:

JAKARTA - Demi mengakselerasi adopsi teknologi kecerdasan artifisial (AI) bagi sektor pertambangan di Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menggelar Indonesia AI Day for Mining Industry.

Mengusung tema “Navigating the Future of Indonesia’s Mining Industry”, acara ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi industri serta meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, keselamatan, dan keamanan kerja yang dapat mendorong daya saing Indonesia di kancah global.

“Melalui Indonesia AI Day for Mining Industry, kami ingin membangun ekosistem yang cerdas, aman, dan berkelanjutan, serta memastikan bahwa transformasi digital ini berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif,” kata President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha. 

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan bahwa adopsi teknologi AI dalam industri pertambangan dapat menempatkan Indonesia sebagai negara berpengaruh di dunia atau top global. 

Nezar percaya, setidaknya dalam satu dekade ke depan industri pertambangan dapat mengukuhkan posisi Indonesia sebagai global player dengan praktik pertambangan yang efektif, efisien dan berkelanjutan. 

Menurutnya, teknologi AI pada industri pertambangan mampu mengoptimalisasi supply chain, dan bahkan, penggabungan machine learning dengan computer vision akan memudahkan pengerjaan satu lahan pertambangan hanya dalam tempo hitungan jam. 

“Karena AI mampu meningkatkan produktivitas. Kemampuan otomasi juga membantu mengurangi beban kerja dan waktu bagi penambang, sehingga dapat fokus pada high value activities, misalnya inovasi dan kreativitas bisnis,” jelasnya dalam acara tersebut. 

Meski masih ada kekhawatiran, Wamenkomdigi meyakini adopsi teknologi AI akan dapat menciptakan nilai tambah dalam hasil pertambangan dengan mewujudkan pertambangan yang sustainable.