JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa keamanan siber adalah fondasi utama untuk memastikan keberlanjutan transformasi digital di Indonesia.
Mengingat hal tersebut, Meutya menyampaikan kalau Kementerian Komdigi mendorong pembentukan Tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di setiap instansi pemerintah.
“Kami tengah merancang Firewall Digital Nasional dan mendorong pembentukan Tim CSIRT (Computer Security Incident Response Team) di setiap instansi pemerintah untuk memitigasi ancaman siber,” ujar Meutya dalam siaran resminya dikutip Sabtu, 14 Desember.
Selain itu, dari sisi SDM, Meutya mengaku Komdigi juga menargetkan penyiapan 9 juta talenta digital melalui program pelatihan berbasis sertifikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri.
"Program ini tidak hanya mencakup sertifikasi tetapi juga memperkuat hubungan antara peserta dan dunia kerja, memastikan dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat," jelas Menkomdigi.
Sedangkan di sektor infrastruktur, Kementerian Komdigi akan mempercepat pemerataan akses internet melalui penerapan Fixed Wireless Access (FWA) di wilayah yang belum terjangkau kabel optik.
BACA JUGA:
Langkah ini dimaksudkan untuk mendukung pendidikan, layanan internet khusus dengan biaya terjangkau, khususnya di wilayah terpencil yang belum memiliki koneksi stabil.
Kemudian, aebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Kementerian Komdigi memanfaatkan green financing untuk membangun pusat data berbasis energi hijau.
"Kami juga mengkaji penerapan carbon pricing dan insentif fiskal untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara," tandasnya.