Bagikan:

JAKARTA - Platform perdagangan dan pertukaran mata uang kripto terkemuka Bybit mengalami peretasan yang mengakibatkan hilangnya sekitar 1,5 miliar dolar AS (Rp24,4 triliun) dalam bentuk 401.000 Ethereum.

CEO Bybit Ben Zhou dalam postingannya di X mengaku bahwa peretas mengambil alih salah satu dompet dingin (offline) bursa, memanipulasi transfer yang direncanakan, dan mengirimkannya ke pihak yang tidak dikenal.

“Dompet dingin multisig Bybit ETH baru saja melakukan transfer ke dompet hangat kami sekitar 1 jam yang lalu. Tampaknya transaksi khusus ini telah diproses, semua penandatangan melihat UI yang diproses menunjukkan URL-nya berasal dari safe (penyedia keamanan),” tulis Zhou.

Namun, pesan penandatanganan tersebut ternyata dimaksudkan untuk memodifikasi mekanisme kontrak pintar dari dompet dingin ETH mereka.

Akibatnya, peretas berhasil mengambil alih dompet tersebut dan mentransfer seluruh dana ke alamat yang tidak diketahui.

Meski demikian, Zhou meyakinkan seluruh pengguna bahwa semua data dan dana lainnya yang ada di dompet Bybit aman, dan semua penarikan berjalan normal.

“Harap yakinlah bahwa semua dompet dingin lainnya aman. Semua penarikan adalah NORMAL. Saya akan terus memberi tahu Anda jika ada perkembangan lebih lanjut. Jika ada tim yang dapat membantu kami melacak dana yang dicuri, kami akan sangat menghargainya,” tutupnya.

Rob Behnke, salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan keamanan blockchain Halborn, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pencurian tersebut kemungkinan merupakan "insiden terbesar yang pernah ada, bukan hanya kripto,”.