Bagikan:

JAKARTA - Pi Network telah mengonfirmasi akan meluncurkan Open Network pada 20 Februari, setelah sebelumnya berada fase Enclosed Mainnet yang dimulai pada Desember 2021.

Bersamaan dengan peluncuran Open Network, Pi Network (PI) juga akan di listing di OKX. Namun, sejak 13 Februari 2025, harga 1 PI di pasar masih menjadi topik yang banyak dicari oleh para investor dan penggemar kripto. 

Berdasarkan data dari CoinMarketCap, Pintu mencatat harga PI mengalami fluktuasi harga dalam 24 jam terakhir. Di mana per 13 Februari, harga PI anjlok 24,30 persen, dengan harga 1 PI berada di 60.60 dolar AS (Rp992 ribu).

“Perlu dicatat, pengumuman pada grafik ini menegaskan bahwa jaringan utama (mainnet) Pi Network belum diluncurkan, dan harga yang tercantum pada beberapa bursa hanyalah untuk IOU (I Owe You), sehingga belum mencerminkan nilai aset sebenarnya,” catat Pintu. 

Sebagai platform investasi aset digital termasuk kripto terkemuka di Indonesia, Pintu menyarankan investor untuk melakukan riset mendalam (Do Your Own Research) sebelum bertransaksi, mengingat risiko tinggi dan ketidakpastian dalam situasi ini. 

Di sisi lain, di tengah euforia Pi Network, beberapa pengguna di platform perdagangan telah mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi risiko dari keputusan OKX untuk melisting PI.

Seorang pengguna dengan nama @Asenup4 menyatakan keheranannya karena PI dilisting, yang menurutnya itu bisa menunjukkan pergeseran ke model yang lebih terpusat. 

Selain itu, ada masalah yang dihadapi oleh trader asal China dalam menyelesaikan proses verifikasi KYC, yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam aktivitas blockchain Mainnet. 

Menurutnya, proses verifikasi ini telah mengalami beberapa penundaan, yang terakhir kali diundur dari 31 Desember 2024 menjadi 31 Januari.