JAKARTA – Blue Origin menghadapi tantangan besar karena peluncuran roket New Glenn terus mengalami penundaan. Jika dihitung sejak awal Januari, penerbangan New Glenn telah ditunda sebanyak lima kali.
Awalnya, New Glenn ingin diluncurkan pada 10 Januari, tetapi kondisi laut lepas di Atlantik tidak memungkinkan sehingga jendela peluncurannya terus diundur. Perusahaan itu akhirnya mempersiapkan peluncuran New Glenn pada 13 Januari sekitar pukul 13.00 WIB.
Jendela peluncuran dibuka hingga tiga jam, tetapi pada akhirnya roket tersebut gagal diluncurkan. Menurut pengakuan pihak perusahaan, roket ini mengalami masalah subsistem sehingga peluang peluncurannya harus ditinjau ulang. Oleh karena itu, jadwalnya kembali mengalami perubahan.
Tak lama setelah peluncurannya batal, Blue Origin menargetkan penerbangan New Glenn pada 14 Januari. Sebelum jendela peluncurannya kembali dibuka, perusahaan antariksa itu mengumumkan bahwa roket mereka akan lepas landas pada 16 Januari.
Namun, sekali lagi, jadwal ini kembali mengalami perubahan. Kini, Blue Origin menargetkan penerbangan perdana New Glenn pada 17 Januari. Menurut perusahaan, cuaca luar angkasa terlihat kurang baik sehingga mereka tidak ingin mengambil risiko.
BACA JUGA:
"Wahana itu tampak bagus untuk malam ini, tetapi kami mengamati cuaca dengan saksama saat awan terbentuk di atas Space Coast. Jika kami tidak dapat meluncurkannya, kami akan mencoba pada hari Jumat, 17 Januari," kata Blue Origin melalui situs resminya.
Jika dilihat dari pernyataan ini, Blue Origin masih berupa meluncurkan roket buatannya pada 16 Januari sekitar pukul 13.00 WIB. Saat masalah kembali terjadi, baik masalah teknis maupun cuaca, New Glenn akan diluncurkan kembali sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Melihat panjangnya riwayat penjadwalan New Glenn, masih ada kemungkinan jendela peluncurannya mengalami perubahan. Penundaan ini tidak berdampak baik bagi perusahaan karena para penggemar antariksa mulai lelah menunggu dan meminta Blue Origin untuk fokus dalam memperbaiki masalahnya.