Bagikan:

JAKARTA - Konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk akan menarik tawaran akuisisi senilai 97,4 miliar dolar AS (Rp1.5 kuadriliun) untuk unit non-profit OpenAI jika perusahaan pembuat ChatGPT itu tetap berpegang pada misinya sebagai organisasi nirlaba. Hal ini disampaikan oleh pengacara Musk dalam dokumen pengadilan pada Rabu 13 Februari.

Musk, yang ikut mendirikan OpenAI pada 2015 sebelum hengkang pada 2018, berupaya menghalangi transformasi OpenAI menjadi perusahaan berbasis keuntungan. Langkah tersebut dinilai penting bagi OpenAI untuk mendapatkan lebih banyak pendanaan dan tetap kompetitif dalam industri kecerdasan buatan (AI).

"Jika dewan OpenAI bersedia mempertahankan misi amalnya dan menghentikan upaya konversi menjadi entitas berorientasi laba, Musk akan menarik tawaran tersebut," tulis dokumen pengadilan tersebut.

Sebaliknya, jika OpenAI tetap melanjutkan proses perubahan strukturnya, "Maka entitas nirlaba harus diberi kompensasi sesuai dengan harga pasar yang layak." Tawaran dari Musk disebut sebagai upaya untuk "mendukung misi amal" organisasi tersebut.

Musk, yang kini memiliki startup AI pesaing bernama xAI, hingga saat ini belum mengajukan tawaran resmi kepada dewan OpenAI. CEO OpenAI, Sam Altman, sebelumnya menyebut tawaran Musk sebagai "tidak masuk akal", menegaskan bahwa unit non-profit yang mengendalikan OpenAI "tidak untuk dijual."

Musk meninggalkan OpenAI pada 2018 karena perbedaan visi dengan Altman, yang kemudian meluncurkan unit for-profit di dalam OpenAI untuk menarik investor besar seperti Microsoft. Saat ini, Altman sedang merancang restrukturisasi OpenAI menjadi perusahaan berbasis keuntungan, meskipun unit nirlaba tetap ada dan memiliki saham dalam perusahaan tersebut.

Beberapa analis menilai, meskipun tawaran Musk tidak resmi, langkah ini dapat mempersulit upaya OpenAI untuk beralih menjadi perusahaan berbasis keuntungan. Pasalnya, tawaran tersebut dapat menetapkan nilai minimum yang tinggi bagi unit non-profit OpenAI.

Sementara itu, SoftBank Group dikabarkan tengah bernegosiasi untuk memimpin pendanaan hingga 40 miliar dolar AS (Rp654.2 triliun)  dalam OpenAI, yang dapat meningkatkan valuasi perusahaan hingga 300 miliar dolar AS (Rp4.9 kuadriliun). Jika rencana ini terealisasi, unit non-profit OpenAI bisa memiliki saham dengan nilai yang sangat besar dalam perusahaan tersebut.