JAKARTA – Pendiri Blue Origin, Jeff Bezos, menyatakan bahwa ia tidak melihat hubungan dekat antara CEO SpaceX, Elon Musk, dengan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, sebagai ancaman terhadap perusahaannya, Blue Origin. Bezos menambahkan bahwa ia merasa "sangat optimistis" dengan agenda luar angkasa pemerintahan mendatang.
"Elon sangat jelas bahwa dia melakukan ini demi kepentingan publik, bukan untuk keuntungan pribadi. Saya percaya pada kata-katanya," kata Bezos dikutip VOI dari Reuters.
Komentar tersebut muncul saat Bezos berada di Cape Canaveral, Florida, untuk menyaksikan peluncuran perdana roket New Glenn milik Blue Origin. Roket setinggi 30 lantai itu diharapkan dapat menyaingi dominasi pasar SpaceX dan menjadi awal masuknya Blue Origin ke bisnis peluncuran satelit yang telah lama tertunda.
Musk, yang menghabiskan lebih dari seperempat miliar dolar untuk mendukung kampanye Trump, memiliki pengaruh besar pada presiden terpilih dalam urusan luar angkasa.
Bulan lalu, Musk menyarankan agar AS langsung mengirim misi ke Mars tanpa harus ke bulan terlebih dahulu. Pernyataan ini memicu kekhawatiran di industri luar angkasa terkait kemungkinan perubahan besar dalam program eksplorasi NASA.
"Menurut pendapat saya, kita harus melakukan keduanya – kita perlu pergi ke bulan dan ke Mars," ujar Bezos saat ditanya apakah ia khawatir dengan perubahan program bulan NASA.
"Apa yang tidak boleh kita lakukan adalah memulai dan menghentikan program. Kita harus melanjutkan program bulan tanpa keraguan," tambahnya.
BACA JUGA:
Trump, yang memasuki masa jabatan keduanya sebagai presiden, diperkirakan akan membuat perubahan besar pada program bulan NASA dan lebih fokus pada pengiriman misi ke Mars.
Amazon, perusahaan yang didirikan oleh Bezos, menyumbangkan 1 juta dolar AS (Rp16,2 miliar) untuk dana pelantikan Trump dan akan menayangkan acara tersebut melalui layanan Prime Video. Bezos, yang kini menjabat sebagai ketua eksekutif Amazon, mengungkapkan bahwa meski ia pernah bertemu Trump, mereka "belum pernah membicarakan soal luar angkasa."
Blue Origin, yang didirikan Bezos pada tahun 2000, memiliki kontrak senilai 3 miliar dolar AS (Rp 468,5 triliun) dengan NASA untuk mendaratkan manusia di bulan pada akhir dekade ini, setelah misi yang dilakukan oleh Starship milik SpaceX. Starship adalah roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan dirancang untuk mengangkut manusia serta kargo ke bulan dan Mars.