Bagikan:

JAKARTA - Penulis Ta-Nehisi Coates, komedian Sarah Silverman dan penulis lain, menggugat Meta atas tuduhan menggunakan versi bajakan dari buku-buku berhak cipta untuk melatih model kecerdasan buatannya. 

Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal California pada Rabu, 8 Januari kemarin, penggunaan buku-buku bajakan itu bahkan dilakukan dengan sepengetahuan dan persetujuan CEO Meta, Mark Zuckerberg. 

Gugatan ini juga mengklaim bahwa Meta memanfaatkan dataset dari LibGen, yang dikenal mengandung jutaan karya bajakan, untuk mengembangkan model bahasa besar mereka, Llama. 

Mereka juga mengatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran internal dari tim eksekutif AI Meta mengenai legalitas penggunaan LibGen, Meta tetap melanjutkan di bawah arahan Zuckerberg. 

Melansir Reuters, Hakim Distrik AS Vince Chhabria tahun lalu menolak klaim bahwa teks yang dihasilkan oleh chatbot Meta melanggar hak cipta penulis.

Tapi, dalam gugatan yang diajukan pada Rabu 8 Januari para penulis memberikan bukti baru dari proses penemuan yang memperkuat klaim mereka bahwa Meta secara sadar menggunakan konten bajakan. 

Chhabria mengatakan dalam sidang hari Kamis, bahwa ia akan mengizinkan para penulis untuk mengajukan pengaduan yang diubah tetapi menyatakan skeptis tentang substansi penipuan dan klaim manajemen hak cipta (CMI) dari buku mereka.

Sebelumnya, pada September 2024, pemberitaan Reuters menyebutkan bahwa seorang hakim memutuskan bahwa para penulis dapat memeriksa CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam kasus pelanggaran hak cipta terkait AI ini. 

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang menunjukkan keterlibatan langsung Zuckerberg dalam keputusan pelatihan AI.