JAKARTA - Tahun 2024 menjadi periode pemulihan pasar kripto yang penuh peluang. Dari lonjakan harga Bitcoin yang mencapai lebih dari 100.000 dolar AS (Rp1,61 triliun) hingga perkembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan tokenisasi aset dunia nyata (RWA).
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa memasuki tahun 2025, Bitcoin mulai pulih secara perlahan dari tekanan yang terjadi pada akhir tahun sebelumnya.
Selain itu, ia menambahkan, Bitcoin terus mengukuhkan posisinya sebagai aset paling dominan di pasar kripto. Kebijakan moneter tetap dan desentralisasi yang melekat pada Bitcoin membuatnya semakin menarik sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
"Tahun 2024 menjadi saksi bagaimana institusi besar mulai mengakui Bitcoin sebagai aset aman, dengan ETF Bitcoin yang semakin populer di Amerika Serikat," ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Jumat, 3 Januari.
Selain Bitcoin, Fyqieh juga melihat proyek berbasis Al seperti ai16z dan Hyperliquid sebagai area investasi dengan potensi pertumbuhan yang besar. Namun, ia menambahkan bahwa investasi di sektor ini memerlukan analisis risiko yang matang, mengingat sifatnya yang masih spekulatif.
BACA JUGA:
Sementara itu, Fyqieh juga menyebut tokenisasi RWA sebagai salah satu tren utama yang akan mendominasi pasar kripto di tahun 2025. Tokenisasi memungkinkan aset tradisional seperti real estat, utang, dan ekuitas menjadi lebih likuid dan dapat diakses oleh lebih banyak investor.
“Prediksi dari laporan Tren Finance menunjukkan bahwa sektor RWA dapat tumbuh lebih dari 50 kali lipat pada tahun 2030, dengan ukuran pasar mencapai 10 triliun dolar AS,” jelasnya.
Maka dari itu, Fyqieh menilai bahwa pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan transparansi, efisiensi, dan aksesibilitas yang ditawarkan oleh teknologi blockchain.