Bagikan:

JAKARTA - Sebuah kendaraan Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di Trump International Hotel Las Vegas pada Rabu, 1 Januari pagi. Akibatnya, satu orang tewas dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan. 

Dalam jumpa pers pertama yang digelar di hari yang sama, Sheriff Kevin McMahill mengatakan bahwa satu orang yang tewas dalam peristiwa ledakan tersebut belum teridentifikasi. 

Sedangkan di jumpa pers kedua, McMahill memberikan informasi baru bahwa Cybertruck itu disewa di Colorado dan dikendarai ke Las Vegas, tiba sekitar pukul 7:30 pagi. Orang tersebut mengemudikan Cybertruck melalui Las Vegas Strip hingga mencapai hotel tempat insiden itu terjadi.

McMahill mencatat bahwa mereka telah mengidentifikasi siapa yang menyewa Cybertruck melalui perusahaan penyewaan peer-to-peer Turo, namun mereka tidak menyebutkan secara publik. 

“Dengan adanya ledakan di Las Vegas Boulevard yang ikonik ini, kami mengambil semua tindakan pencegahan yang perlu kami ambil untuk menjaga keamanan masyarakat kami,” katanya melansir TechCrunch. 

Penegak hukum terus menyelidiki sejumlah petunjuk, kata McMahill. Pemilik Tesla, Elon Musk juga menegaskan bahwa seluruh timnya sedang melakukan investigasi terhadap masalah tersebut. 

“Seluruh tim senior Tesla sedang menyelidiki masalah ini sekarang. Akan memposting informasi lebih lanjut segera setelah kami mempelajarinya.Kami belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Musk dalam postingannya di X. 

Dalam postingan berikutnya, Musk mengatakan bahwa kendaraan itu beroperasi seperti biasa. Sehingga, peristiwa ledakan ini bukan terjadi akibat adanya dari mobil itu sendiri. 

“Kami kini telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri. Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan,” tandasnya.