JAKARTA – NASA meluncurkan situs web Spot the Station sekitar satu dekade yang lalu untuk memberi tahu masyarakat di mana Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berada.
Informasi ini dibutuhkan oleh para astronom hingga penggemar sains untuk banyak hal, salah satunya melihat ISS dengan mata telanjang pada malam hari. Ini merupakan kesempatan menarik bagi sebagian pengguna.
Meski situs web tersebut bisa diakses secara bebas, NASA merasa bahwa situs web ini belum bekerja secara maksimal dalam menjangkau para pencinta sains. Karena itu, NASA menghadirkan versi aplikasinya pada November tahun lalu.
Aplikasi ini bisa diunduh di iOS dan Android melalui App Store atau Play Store. Sejauh ini, menurut pernyataan NASA, aplikasi Spot the Station telah memiliki 770 ribu pengguna yang berasal dari 227 negara dan wilayah di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:
Spot the Station akan menjadi alat interaktif bagi pengguna yang ingin melacak posisi ISS. Dengan peta yang memudahkan para penggunanya, aplikasi ini dapat menunjukkan titik pandang ISS yang paling dekat dengan lokasi penggunanya.
Untuk memaksimalkan pengalaman yang dihadirkan, NASA terus memperbarui aplikasinya, bahkan melakukan perombakan untuk memperbaiki kekurangannya. Hingga saat ini, NASA aktif menerima masukan terkait aplikasi tersebut.
Berkat masukan dari banyak pihak dan kemampuan dari pengembang aplikasinya, fungsionalitas Spot the Station telah mengalami peningkatan berkat terjemahan bawaan ke dalam enam bahasa.
Spot the Station mendukung bahasa Spanyol, Perancis, Jerman, dan lainnya. Belum diketahui apakah NASA akan menambahkan bahasa baru pada masa depan, tetapi NASA berkomitmen untuk terus meningkatkan aplikasinya.