JAKARTA - Perusahaan ride-hailing Grab Holdings dikabarkan telah menyetujui rencana merger dengan Altimeter Growth Corp yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu membuat Grab bisa melantai di bursa saham.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global. Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital," kata CEO Grab, Anthony Tan, dalam keterangan pers, Rabu, 14 April.
Grab akan melakukan initial public offering (IPO) dan menjadi perusahaan terbuka di AS bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp. Saham GRAB akan diperdagangkan dalam beberapa bulan ke depan.
Keputusan mereka untuk IPO didasari kinerja keuangan pada tahun 2020 lalu, di tengah pandemi virus corona Grab mencatat gross merchandise value sekitar 12,5 miliar dolar AS. Nilai tersebut melebihi angka GMV mereka sebelum pandemi dan naik dua kali lipat dibandingkan 2018.
BACA JUGA:
Di tingkat Asia Tenggara, Grab mengantongi 72 persen total GMV untuk layanan transportasi atau ride-hailing dan 50 persen total GMV untuk layanan pesan-antar makanan. Sementara itu, Grab juga memiliki 23 persen total payments volume (TPV) untuk pembayaran dengan dompet digital.
Nantinya, Grab akan terdaftar di bursa saham Amerika Serikat berdasarkan kesepakatan bisnis dengan Altimeter Growth. Menurut rencana Altimeter Growth dan Grab bersama-sama akan dimiliki penuh oleh perusahaan induk baru, gabungan perusahaan diprediksi memiliki valuasi ekuitas, berdasarkan pro-forma, senilai 39,6 miliar dolar AS.