Bagikan:

JAKARTA - Setelah beberapa kali mencapai All-Time High (ATH) di angka 99.500 dolar AS (Rp1,57 miliar), Bitcoin terpantau terkoreksi. Melansir CoinMarketCap, harga Bitcoin Saat ini berada di level 96.000 dolar AS (Rp1,52 miliar).

Merespon kondisi tersebut, seorang analis kripto dari Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan bahwa prospek bitcoin menembus level 100.000 dolar AS (Rp1,58 miliar) di sisa tahun ini masih terbuka.

“Mempertimbangkan tren adopsi investor institusi yang berpotensi dapat semakin berkembang, terlebih apabila perusahaan seperti Microsoft kemudian memutuskan untuk turut mengadopsi Bitcoin,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu, 1 Desember.

Sejauh ini, Reku mencatat performa Bitcoin di bulan November ini naik sekitar 36 persen. Kenaikan ini juga merupakan performa kenaikan harga tertinggi keempat di bulan November tahun 2013 dengan 449 persen, 2017 dengan 53 persen, dan 2020 dengan 43 persen.

“Peristiwa pemilu AS dan berlanjutnya tren penurunan suku bunga memegang peran penting terkait performa Bitcoin di bulan ini di samping kondisi pasar yang memang secara siklus besarnya sudah memasuki periode reli utama pada siklus bullish yang ada,” imbuhnya.

Menurutnya, apabila dilihat, tahun 2013, 2017, dan 2020 merupakan tahun di mana reli utama fase bullish di pasar kripto mulai terjadi. Artinya, Fahmi menambahkan, ada potensi besar terhadap kemungkinan akan berlanjutnya kenaikan harga Bitcoin dari level yang ada saat ini.

Secara timeframe yang lebih panjang, tren bullish yang ada masih terlihat solid. Kendati demikian, Fahmi menegaskan bahwa sinyal yang terbentuk tersebut masih cukup awal dan berpotensi dapat berubah.

“Terkoreksinya harga Bitcoin seperti saat ini dapat menjadi potensi bagi investor untuk mengeksplorasi pasar kripto guna mencari peluang pertumbuhan dalam jangka waktu yang lebih panjang,” ujarnya.

Reku menyarankan para investor pemula, dapat berinvestasi di aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar besar seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya yang memiliki likuiditas besar dan relatif lebih aman.