JAKARTA – Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) telah lama bekerja sama. Namun, kedua lembaga ini sepakat untuk menjalin kemitraan dalam aspek yang lebih besar.
Dalam laporan terbaru JAXA, terungkap bahwa kedua lembaga antariksa ini telah menandatangani kemitraan terbaru pada 20 November 2024. Penandatanganan kontrak ini dilakukan saat pihak ESA mendatangi Jepang.
Pihak yang menandatangani kontrak kemitraan terbaru adalah Presiden JAXA Hiroshi Yamakama dan Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher. Melalui kolaborasi terbaru ini, para pimpinan lembaga menegaskan bahwa perluasan kerja sama bilateral sangat dibutuhkan.
JAXA dan ESA akan terus bekerja sama dalam misi penjelajahan dan penelitian sains pada masa mendatang. Ada beberapa misi besar yang dibahas oleh kedua lembaga setelah upacara penandatanganan dilakukan.
BACA JUGA:
Keduanya sepakat untuk mempercepat studi potensi kerja sama untuk Misi Apophis Cepat milik ESA yang menjadi bagian dari proyek Keselamatan Luar Angkasa (RAMSES). Lewat misi ini, ESA akan menjelajahi asteroid Apophis yang diperkirakan mendekat ke Bumi pada 13 April 2029.
JAXA dan ESA juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama di bidang observasi Bumi untuk mengetahui perubahan iklim dan memantau gas rumah kaca dari luar angkasa. Sejalan dengan misi pemantauan gas, kedua lembaga ini juga akan memantau emisi antropogenik skala fasilitas hingga kota.
Selanjutnya, kedua lembaga ini akan melanjuti dialog mengenai berbagai aktivitas mereka di Orbit Rendah Bumi (LEO), mempertimbangkan elemen kontribusi dalam penjelajahan Bulan, mendukung eksplorasi Bulan yang berkelanjutan, hingga membahas potensi misi Mars.