JAKARTA – Genshin Impact, game populer milik HoYoverse, telah merilis versi 5.1 dengan tajuk 'The Rainbow Destined to Burn' pada 9 Oktober lalu. Di versi terbaru ini, HoYoverse akan melanjutkan alur cerita di Natlan.
Pembaruan ini sudah banyak ditunggu sejak banner Kinich muncul, tetapi ada kabar kurang menyenangkan dari HoYoverse. Perusahaan game asal China itu mengatakan mereka tidak menyediakan voice over bahasa Inggris di beberapa adegan.
"Karena pengaturan rekaman, beberapa konten dalam versi 5.1 tidak memiliki suara latar dalam bahasa Inggris. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ungkap HoYoverse melalui akun resmi Genshin Impact di Hoyolab.
Dilansir dari Polygon, beberapa karakter yang kehilangan suara mereka adalah Kachina, Kinich, Aether, dan Ajaw.
Suara yang hilang ini terlihat sangat aneh dan mencolok. Pasalnya, di beberapa adegan saat quest, sejumlah karakter memiliki suara dan sisanya tidak.
Masalah ini sangat terlihat ketika karakter Paimon, Xilonen, Kachina, dan Kinich mengobrol di salah satu adegan. Xilonen dan Paimon berbicara seperti biasanya dengan dukungan voice over, tetapi Kachina dan Kinich kehilangan suara mereka dan hanya diiringi teks pendukung.
Meski pengembang Genshin mengungkapkan bahwa suara yang hilang ini terjadi karena pengaturan rekaman, masalah ini mungkin terjadi karena aksi mogok kerja dari Federasi Artis Televisi dan Radio Amerika (SAG-AFTRA) yang mengisi suara game.
Mogok kerja ini dimulai sejak akhir Juli lalu karena kekhawatiran para pekerja mengenai teknologi Artificial Intelligence (AI).
Banyak pengisi suara yang merasa pekerjaan mereka terancam karena AI yang semakin canggih dan mulai digunakan para pengembang game.
Namun, aksi mogok kerja SAG-AFTRA hanya menargetkan sepuluh perusahaan, di antaranya Disney Character Voices, Electronic Arts, Epic Games, WB Games, dan masih banyak lagi.
HoYoverse tidak tercantum di dalam laporan daftar sehingga perusahaan itu mungkin jujur mengenai masalah yang sedang mereka hadapi.