JAKARTA - Merebaknya pandemi COVID-19 secara global, kerap diiringi dengan kabar hoaks dan disinformasi di media sosial dan masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) turun tangan dengan mengembangkan aplikasi informasi khusus COVID-19 di perangkat Android maupun iOS.
Melansir dari 9to5Google, aplikasi bernama WHO MyHealth ini akan berisi sejumlah informasi terkait berita, tips dan notifikasi peringatan perihal pandemi COVID-19 secara global. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim WHO Covid App Collective yang terdiri dari mantan karyawan Google dan Microsoft serta penasihat dan duta WHO, termasuk pula praktisi industri kesehatan.
BACA JUGA:
Adapun versi awal dari aplikasi WHO MyHealth sudah dirilis pada 30 Maret. Aplikasi buatan WHO ini menawarkan sejumlah fitur notifikasi hingga 'triase mandiri' yang bisa membantu mendiagnosis gejala infeksi COVID-19.
Karena masih dalam tahap pengembangan, sejumlah fitur yang disematkan juga terbilang mendasar. Bahkan untuk imbauan dan sejumlah infomasi seputar COVID-19 sudah tersedia pada layanan chatbot WhatsApp milik WHO.
Aspek lainnya pada aplikasi yang dikembangkan WHO Covid App Collective antara lain bisa diakses melalui situs web. Fitur ambisius lainnya yang disematkan pada aplikasi ini adalah histori pelacakan dari pasien terduga positif corona, sehingga pengguna bisa melakukan pemantauan dan sosial distancing.
Terdapat enam pilihan bahasa pada aplikasi WHO MyHealth yakni, Arab, China, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol. Selain WHO MyHealth, sejatinya WhatsApp telah menyediakan layanan chatbot untuk nomor khusus WHO.
Layanan chatbot WHO itu bisa diakses pada nomor +417 9893 1892. Di mana pengguna akan disuguhkan berbagai opsi pertanyaan seputar hal-hal yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Sementara chatbot Whatsapp milik pemerintah Indonesia juga bisa diakses ke nomor +6281133399000 atau https://wa.me/6281133399000. Masyarakat dapat mengajukan sejumlah pertanyaan melalui situs INI, jawaban yang dikirimkan berasal dari rangkuman informasi BNPB dan Kementerian Kesehatan terkait COVID-19.