Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi mengoperasikan Sistem Informasi Bencana atau Early Warning System (EWS) melalui siaran televisi digital. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa layanan EWS TV Digital menjadi bukti nyata kehadiran dan peran Pemerintah dalam melindungi masyarakat dari risiko bencana alam.

“Kita berharap bencana itu korbannya bisa diminimalisir, ini bagian dari perlindungan masyarakat, tanggungjawab negara terhadap masyarakat. Karena negara bertanggung jawab untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” kata Budi dalam peresmiannya di Bali, Senin, 23 September. 

Dengan peresmian ini, masyarakat Indonesia yang menggunakan TV Digital nantinya akan menerima pemberitahuan melalui SMS Blast dan langsung di TV, sesaat sebelum kejadian bencana alam terjadi, termasuk gempa bumi dan tsunami. 

Selain EWS TV Digital, bersama Pemerintah Jepang, Kominfo juga mengembangkan Disaster Prevention Information System (DPIS) untuk mendukung penanggulangan bencana oleh kementerian dan lembaga di Indonesia.

Dalam uji coba EWS TV Digital dan DPIS, Budi menemukan bahwa pemberitahuan bencana akan muncul dalam tiga level bunyi alarm, disertai tampilan di layar siaran digital dengan pemberitahuan berwarna biru, kuning, dan merah.

Warna Biru menunjukkan bencana pada level waspada, kuning level siaga, dan merah pada level awas. Usai menyaksikan uji coba itu, Menteri Budi Arie memberikan catatan teknis.

Menkominfo menjelaskan dalam operasional layanan DIPS dan ESW TV Digital akan dilakukan oleh kementerian dan lembaga yang terkait dengan urusan kebencanaan.

“Kominfo bantu teknisnya, nanti yang (operasional sistem) dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta lembaga terkait lainnya,” jelasnya.