Bagikan:

JAKARTA – Qualcomm, pemasok prosesor untuk smartphone, berencana mengakuisisi Intel, merek yang menjadi pesaingnya selama bertahun-tahun. Dalam upaya merealisasikan akuisisi ini, CEO Qualcomm terlibat langsung.

Mengutip laporan Wall Street Journal, Qualcomm baru menghubungi Intel beberapa waktu belakangan ini sehingga kesepakatannya masih jauh dari kata selesai. Belum diketahui apakah Intel tertarik untuk melakukan diskusi lebih lanjut mengenai akuisisi berskala besar ini.

Dari laporan yang beredar, CEO Qualcomm Cristiano Amon terlibat secara pribadi dalam upaya mengakuisisi Intel. Kabarnya, pemimpin perusahaan itu menawarkan berbagai opsi yang dapat menguntungkan Intel. Opsi ini ditawarkan agar kesepakatan akuisisi tercapai.

Di sisi lain, sumber anonim dari Reuters mengatakan bahwa Qualcomm belum mengajukan tawaran secara spesifik, seperti tawaran pembiayaan dan lainnya. Belum diketahui juga bagaimana Qualcomm akan mengelola produk Intel yang sangat beragam.

Intel merupakan pemasok chip besar yang memiliki nilai pasar lebih dari 290 miliar (Rp4,3 kuadriliun). Namun, nilai pasar ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Saham Intel bahkan turun hingga 60 persen pada awal tahun ini.

Saat ini, nilai pasar Intel hanya mencapai 90 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun). Jika dibandingkan dengan nilai pasar Qualcomm, perusahaan yang ingin mengakuisisi Intel itu memiliki nilai yang lebih besar dengan fluktuasi sekitar 185 miliar dolar AS (Rp2,8 kuadriliun).

Melihat situasi Intel saat ini, ada kemungkinan perusahaan itu sepakat dengan tawaran akuisisi dari Qualcomm. Ada juga kemungkinan bahwa akuisisi ini tidak akan terjadi karena Intel yang masih percaya diri dengan portfolio perusahaannya atau karena kedua perusahaan tidak mencapai kesepakatan yang diinginkan.