Bagikan:

Jakarta – Sosok hacker Bjorka menjadi salah satu peretas paling dikenal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meski identitas aslinya masih menjadi misteri, aksi-aksi peretasan yang dilakukannya telah mencuri perhatian publik, terutama dengan serangkaian pembobolan data penting milik pemerintah dan lembaga besar di Indonesia.

Pertanyaan besar mengenai siapa Bjorka, bagaimana cara kerjanya, dan dari mana asalnya terus menghantui para pengamat keamanan siber.

Jejak Peretasan Bjorka di Indonesia

Bjorka pertama kali mencuat ke publik pada 2022 dengan aksi peretasan yang menargetkan data milik pemerintah dan pejabat tinggi Indonesia. Salah satu aksi yang paling menghebohkan adalah pembocoran data pribadi milik beberapa pejabat penting serta data dari institusi negara. Bjorka kerap mengungkap hasil peretasannya melalui media sosial dan forum di internet, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Salah satu aksi besar terbaru dari Bjorka adalah pada 17 September 2024, ketika hacker ini berhasil membobol dan membocorkan data dari Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, Bjorka juga sempat menggegerkan publik pada 2023 dengan membocorkan data paspor milik warga negara Indonesia, menambah daftar panjang aksinya yang berhasil mengeksploitasi kelemahan sistem keamanan siber di Indonesia.

Cara Kerja Bjorka

Bjorka dikenal menggunakan beragam teknik peretasan canggih, termasuk exploitasi celah keamanan dan phishing. Berikut adalah beberapa metode yang diduga digunakan oleh Bjorka:

  1. Eksploitasi Celah Keamanan: Bjorka kerap memanfaatkan kelemahan dalam sistem keamanan situs web atau jaringan komputer untuk mendapatkan akses tidak sah ke data yang dilindungi.
  2. Phishing: Menggunakan teknik phishing untuk menipu korban agar memberikan informasi login atau data sensitif lainnya.
  3. Penyebaran Malware: Menginfeksi sistem komputer dengan malware yang berfungsi untuk mencuri data atau memberikan akses kepada peretas.
  4. Dark Web: Bjorka diduga menjual atau membagikan hasil peretasannya di dark web, sebuah pasar gelap di internet yang digunakan oleh peretas untuk menjual data hasil peretasan.

Keahliannya dalam meretas menunjukkan bahwa Bjorka memiliki kemampuan teknis yang tinggi dalam bidang keamanan siber, sehingga mampu menembus sistem-sistem yang seharusnya memiliki perlindungan kuat.

Dari Mana Bjorka Berasal?

Hingga kini, negara asal Bjorka masih menjadi teka-teki besar. Meski sebagian besar aksi peretasan Bjorka menargetkan Indonesia, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa peretas ini tinggal di Indonesia. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa Bjorka mungkin berasal dari luar negeri, mengingat skala serangan yang besar dan kemampuan teknis yang sangat canggih.

Bjorka juga menggunakan teknologi seperti VPN (Virtual Private Network) untuk menyembunyikan lokasi dan identitas aslinya, sehingga mempersulit upaya pelacakan oleh pihak berwenang. Namun, hingga kini, tidak ada informasi pasti mengenai asal-usul dan lokasi sebenarnya dari hacker ini.

Ancaman Keamanan Siber di Indonesia

Aksi peretasan yang dilakukan oleh Bjorka menyoroti kelemahan serius dalam sistem keamanan siber di Indonesia. Pemerintah dan institusi swasta perlu segera memperkuat proteksi data dan sistem keamanan mereka untuk mencegah terjadinya kebocoran data yang lebih besar di masa mendatang. Hingga kini, Bjorka tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan siber nasional, dan jejak peretasannya masih menjadi topik yang terus diperbincangkan.