Mengenal Perbedaan Hacker dan Cracker, Beda Tujuan Baik dan Jahat
Ilustrasi perbedaan hacker dan cracker (Foto: Pexles)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Hacker dan cracker adalah dua istilah yang populer dalam dunia peretasan data. Meski terkesan sama, namun keduanya memiliki perbedaan dari segi cara kerja dan tujuannya. Masih banyak orang yang belum tahu perbedaan hacker dan cracker, bahkan kerap terbalik dalam memaknainya.

Istilah hacker dan cracker kembali menjadi perbincangan publik setelah adanya kasus pembobolan data yang dilakukan oleh hacker Bjorka. Hacker dengan nama akun Bjorka tersebut mengaku telah meretas data pribadi Presiden Jokowi dan pejabat tinggi lainnya. 

Orang-orang menyebut aksi Bjorka tersebut sebagai tindakan seorang hacker. Padahal peretasan yang dilakukan oleh Bjorka tidak layak disebut Hacker, melainkan seorang cracker. Hacker dan Cracker memiliki persamaan sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang bahasa pemrograman atau sistem operasi. Namun peretasan yang dilakukan oleh hacker bukan untuk aksi kejahatan. 

Perbedaan Hacker dan Cracker

Hacker dan cracker memiliki persamaan sebagai seorang yang ahli di bidang sistem operasi dan bahasa pemrograman. Keduanya punya kepandaian untuk meretas atau membobol sistem operasi suatu program. 

Perbedaan hacker dan cracker ada pada tujuannya. Jika cracker melakukan peretasan untuk tujuan kejahatan. Sementara peretasan yang dilakukan hacker bukan untuk tujuan kejahatan. 

Pengertian hacker dan cracker

Hacker menggunakan keahliannya dalam sistem operasi dan pemrograman untuk membantu suatau perusahaan atau kepentingan lainnya yang bersifat positif. Hacker bekerja untuk melindungi data dan meningkatkan keamanan perusahaan. 

Cara kerja hacker yakni mencari celah keamanan perusahaan dan memperbaikinya supaya lebih ketat atau aman. Hacker melakukan peretasan buka untuk mencuri data, merusak jaringan, atau merugikan sistem. 

Cracker juga memiliki keahlian dalam bidang pemrograman dan sistem operasi. Namun cracker melakukan aksi peretasan untuk tujuan kejahatan. Biasanya cracker meretas sistem perangkat perusahaan atau individu lain untuk mencari keuntungan dan merugikan korbannya. 

Cara kerja cracker yakni dengan mencari celah keamanan suatu jaring, lalu merusak dan mencuri datanya. Cracker melakukan peretasan bisa untuk menyalahgunakan data atau merugikan sistem. Biasanya cracker memiliki IP address dan perangkat yang sulit dilacak. 

Namun saat ini, istilah hacker telah mengalami penyimpangan arti atau pemaknaan. Orang-orang menilai hacker sebagai orang yang melakukan peretasan untuk aksi yang negatif atau ilegal. Istilah cracker pun semakin tenggelam atau tidak dikenali. 

Perbedaan Cara Kerja

Salah satu perbedaan hacker dan cracker adalah cara kerjanya. Hacker melakukan aksi peretasan secara legal atau mendapatkan perizinan untuk suatu kebutuhan. Hacker diberi tanggung jawab pada peretasan yang mereka lakukan. 

Sementara cracker melakukan aksi peretasan secara ilegal. Cracker melakukan aksinya secara tersembunyi dan tidak diketahui orang lain. Hacker meretas dengan mencari celah sistem operasi milik target pembobolannya. 

Perbedaan Tujuan

Perbedaan mencolok dari hacker dan cracker adalah pada tujuannya. Namun masyarakat sekarang menilai keduanya sama-sama berkonotasi negatif. Padahal hacker melakukan peretasan untuk tujuan kebaikan atau positif. 

Hacker melakukan peretasan untuk menemukan celah atau kelemahan dalam sistem keamanan. Hasil dari aksinya tersebut bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem operasinya sehingga tingkat perlindungan dan keamanannya semakin kuat. 

Sementara cracker melakukan peretasan untuk tujuan negatif, seperti mencuri informasi, merusak sistem, atau menyalahgunakan informasi. Cracker melakukan aksinya untuk mencari keuntungan, dan ingin korban peretasannya mengalami kerugian

Perbedaan Sifat

Perbedaan lain dari hacker dan cracker adalah pada sifatnya. Aksi yang dilakukan hacker bersifat baik. Sementara aksi yang dijalankan cracker bersifat menyimpang atau merugikan pihak lain. Kerja Hacker hanya masuk ke sebuah sistem untuk menemukan kelemahan keamanan, bug dan masalah lain dalam sistem. 

Sementara kerja cracker bersifat merusak, penyerangan, atau destruktif. Cracker memasuki sistem jaringan secara paksa dan ilegal. Setelah itu, cracker melakukan tindakan kejahatan seperti memasukkan malware, mengambil data, dan sebagainya. 

Itulah perbedaan hacker dan cracker yang belum dipahami banyak orang. Saat ini pengertian hacker telah disalahartikan. Hacker telah mengalami penyimpangan makna, dari yang awalnya positif menjadi negatif.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.