Bagikan:

JAKARTA – Apple  pada  Senin 9 September  bersiap untuk meluncurkan iPhone 16 dengan fokus utama pada integrasi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah cara kerja perangkat ini. Hal itu, berbeda dari pendekatan sebelumnya yang lebih mengutamakan peningkatan perangkat keras.

Acara peluncuran ini berlangsung di markas besar Apple Park pada pukul 10 pagi PDT (12.00 WIB dini hari), mengikuti pengumuman pada konferensi pengembang bulan Juni lalu, di mana Apple memperkenalkan Apple Intelligence, teknologi AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan konten lainnya berdasarkan permintaan.

Apple juga memperkenalkan versi terbaru dari asisten suara Siri, yang kini terintegrasi dengan ChatGPT, chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI yang didukung Microsoft. Peluncuran iPhone 16 ini diharapkan mampu mengatasi persaingan ketat, terutama dari Huawei di China, di mana konsumen sangat menginginkan fitur-fitur AI dan siap membayar lebih untuk teknologi tersebut. Huawei  dijadwalkan akan mengumumkan produk baru hanya beberapa jam setelah acara Apple.

Apple Intelligence harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah China sebelum diluncurkan di pasar tersebut. Pada bulan Juli, OpenAI memblokir akses ChatGPT di China, yang berpotensi memengaruhi integrasi chatbot ke dalam Siri.

"Pasar China lebih haus akan fitur AI dibandingkan pasar AS," kata Ben Bajarin, CEO dan analis utama Creative Strategies. "Akan sangat sulit untuk langsung menghadirkannya di China, sehingga mereka akan lebih fokus pada keunggulan perangkat keras."

Penjualan iPhone menyumbang lebih dari setengah dari total pendapatan Apple sebesar  383 miliar dolar AS (Rp5.927,4 triliun) tahun lalu, dan perangkat baru ini menjadi pembaruan penting bagi perusahaan yang berbasis di Cupertino, California. Apple berharap fitur AI akan mendorong konsumen untuk melakukan upgrade di tengah penurunan penjualan iPhone.

Di China, Apple sebelumnya telah memangkas harga secara agresif akibat pembatasan dari pemerintah dan meningkatnya persaingan domestik. Lini iPhone 16 ini akan menjadi smartphone pertama Apple yang didesain khusus dengan fitur AI, meskipun fitur tersebut juga akan tersedia pada iPhone 15 Pro dan Pro Max, versi premium dari generasi sebelumnya. Versi terbaru dari Apple Watch dan AirPods juga diperkirakan akan diperkenalkan.

"Peningkatan dari sisi perangkat lunak, dan bagaimana Apple menekankannya, menjadi pertanyaan besar," kata Bajarin. "Investor akan mencari tahu apakah pembaruan ini cukup menarik untuk mendorong siklus upgrade yang lebih besar dari biasanya."

Pesaing utama seperti Google juga menampilkan fitur AI untuk mencoba menantang dominasi Apple di pasar smartphone kelas atas. Google, yang mengembangkan sistem operasi Android yang bersaing dengan iOS milik Apple, biasanya meluncurkan smartphone Pixel pada musim gugur, namun tahun ini acara tersebut dipercepat menjadi bulan Agustus sebelum pengumuman Apple.

Google menekankan pada fitur AI termasuk Gemini Live, yang memungkinkan pengguna melakukan percakapan suara langsung dengan asisten digital. Banyak fitur AI yang diumumkan oleh Google juga diterapkan pada perangkat berbasis Android dari produsen seperti Samsung dan Motorola.

"Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjadi yang pertama menggabungkan asisten AI yang benar-benar personal dengan informasi yang akurat dan terpersonalisasi," ujar Bob O'Donnell, analis utama TECHnalysis Research.

Hingga saat ini, Apple baru membagikan timeline peluncuran Apple Intelligence di Amerika Serikat, yang dijadwalkan rilis pada musim gugur untuk perangkat yang kompatibel. Pada bulan Juni, satu minggu setelah konferensi pengembang, Apple mengumumkan penundaan peluncuran di Eropa karena aturan teknologi Uni Eropa.