Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, baru-baru ini mengungkapkan perjalanan emosional dan tantangan besar yang dihadapinya dalam mengembangkan protokol blockchain Cardano selama bertahun-tahun. 

Dalam keterangannya, Hoskinson mengaku bahwa perjalanan ini penuh dengan kritik dan kesulitan, namun juga didorong oleh dukungan dari berbagai pihak yang memberikan komentar konstruktif tentang ekosistem yang dibangunnya.

Hoskinson menjelaskan bahwa Cardano merupakan sistem terdistribusi yang beroperasi di lebih dari 100 negara. Dia menekankan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, protokol Cardano tetap beroperasi dengan stabil, mencerminkan sifat terdesentralisasi yang menjadi fondasinya. 

"Cardano telah membantu menyatukan jutaan orang yang tidak pernah bertemu secara langsung. Sistem ini terus mengalami pembaruan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya," ujar Hoskinson.

Hoskinson juga membandingkan Cardano dengan blockchain terkemuka lainnya seperti Bitcoin (BTC), menyebut bahwa visi Cardano "jauh melampaui" yang dimiliki Bitcoin. "Cardano adalah sebuah entitas hidup yang terus berkembang dan bertahan. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Kita telah menciptakan sesuatu yang hidup bersama, dan sekarang kita semua bisa hidup di dunia di mana ia ada," tambahnya dalam unggahan di X pada 2 September 2024.

Salah satu pembaruan penting yang dihadapi Cardano adalah peluncuran hard fork Chang. Pada 1 September, pembaruan yang sangat dinantikan ini berhasil diaktifkan, menandai perubahan besar menuju tata kelola terdesentralisasi untuk ekosistem Cardano. Dengan peluncuran ini, pemegang ADA kini dapat memilih perwakilan tata kelola, membawa era "Voltaire" ke platform tersebut.

Dalam pembaruan ini, pemegang Cardano juga dapat berpartisipasi secara aktif dalam pemungutan suara untuk proposal pengembangan, yang diperkirakan akan membentuk masa depan Cardano. Peluncuran hard fork Chang awalnya direncanakan lebih awal, namun Hoskinson mengumumkan penundaan singkat untuk memberi waktu pada bursa kripto seperti Binance agar dapat memperbarui sistem mereka.

Berdasarkan CIP-1694, Proposal Peningkatan Cardano resmi, struktur tata kelola komunitas baru ini menetapkan tiga badan tata kelola yang dipimpin oleh pengguna: Komite Konstitusi, Perwakilan Delegasi (dReps), dan Operator Pool Staking (SPOs). 

Cardano kini menjadi salah satu jaringan blockchain pertama yang menerapkan sistem tata kelola berbasis token, dengan implementasi yang akan dilakukan dalam dua fase. Fase pertama melibatkan Komite Konstitusi Interim yang memperkenalkan hard fork Chang, sementara fase kedua, yang akan dilaksanakan dalam 90 hari ke depan, akan memperkuat badan tata kelola baru tersebut.