Bagikan:

JAKARTA – Perplexity AI, pembuat mesin obrolan berbasis Kecerdasan Buatan (AI), berencana menambahkan iklan di platformnya. Kabarnya, iklan ini akan ditayangkan di Perplexity pada kuartal keempat tahun ini.

Perplexity akan menggunakan model iklan yang disebut cost per mille (CPM), metrik perhitungan setiap seribu tayangan. Menurut pihak yang mengetahui persoalan ini, dikutip dari CNBC, harga CPM akan lebih dari 50 dolar AS (Rp779 ribu).

Iklan utama yang akan ditampilkan di Perplexity akan mencakup topik teknologi, kesehatan dan farmasi, seni dan hiburan, keuangan, serta makanan dan minuman. Para pengiklan bisa mensponsori pertanyaan terkait di bagian bawah jawaban.

Topik iklan ini ditentukan berdasarkan profesi dari para penggunanya. Sekitar 8 dari 10 pengguna Perplexity memiliki gelar sarjana, sementara 4 dari 10 merupakan senior di perusahaan. Sekitar 65 persen pengguna memiliki profesi berpendapatan tinggi seperti kedokteran dan hukum.

Aplikasi Perplexity telah diunduh sebanyak dua juta kali dan telah menjawab lebih dari 230 juta pertanyaan setiap bulannya. Pada April lalu, Perplexity mendapatkan pendanaan baru sebesar lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp15 triliun).

Dengan meningkatnya popularitas dan jumlah pengguna Perplexity, beberapa pihak mulai menyoroti cara platform tersebut menampilkan konten dari sumber lain. Salah satu hal yang mengkhawatirkan adalah platform ini memberikan jawaban dari konten plagiat Forbes.

Wired juga menemukan bahwa alat AI ini menjiplak cerita mereka. Alamat IP Perplexity juga terdeteksi mengunjungi situs web perusahaan induk Wired sebanyak lebih dari 800 kali dalam waktu tiga bulan. Dengan berbagai masalah ini, Perplexity menjanjikan tampilan yang lebih baik.