Bagikan:

JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini telah merevolusi cara kita hidup di berbagai bidang. Tidak hanya bidang informasi, AI juga berdampak di industri kecantikan. 

Hampir di semua negara, penerapan teknologi AI dan AR (augmented reality) menjadi kunci utama yang memperkaya pengalaman belanja konsumen secara online, sekaligus meningkatkan interaksi antara konsumen dengan brand kecantikan.  

Data dari The Bussiness Research Company, pasar AI global dalam bidang kecantikan dan kosmetik sendiri diproyeksikan mencapai 3,97 miliar dolar AS pada tahun ini, dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi yaitu sebesar 19,5 persen sampai tahun 2028. 

Selain itu, potensi pengembangan teknologi AI juga masih terbuka sangat luas untuk memenuhi kebutuhan industri ini. Tentunya hal ini berkaitan dengan manfaat yang bisa diberikan oleh teknologi AI pada industri kecantikan itu sendiri. 

Perfect Corp sebagai penyedia solusi teknologi kecantikan dan fesyen dengan AI dan AR serta pengembang “Beautiful AI” menyebutkan beberapa manfaat AI di industri kecantikan, di antaranya adalah:

Memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi. Konsumen masa kini memiliki ekspektasi personalisasi yang lebih baik dengan adanya kemajuan teknologi sebesar 73 persen berdasarkan data dari State of the Connected Customer.

Memberikan perjalanan belanja yang lebih memuaskan kepada konsumen. Dengan terkumpulnya data yang menunjukkan kebiasaan konsumen, teknologi AI dapat membantu memilihkan produk atau layanan lainnya yang sesuai untuk konsumen secara akurat, yang berujung pada penjualan. 

Mengembangkan strategi bisnis lebih efektif dan efisien. Bagi brand dan penyedia layanan kecantikan, penerapan teknologi AI dapat memberi solusi-solusi inovatif dan membuka kesempatan untuk melakukan berbagai pengembangan. Ini berlaku secara menyeluruh, mulai dari produk, penjualan, promosi, sampai operasional. 

“Menerapkan teknologi AI sangat penting bagi brand untuk tetap kompetitif dalam lanskap yang semakin digital, di mana pendekatan yang dipersonalisasi dan berbasis data menentukan masa depan ritel,” ujar Alice Chang, selaku Founder dan CEO Perfect Corp.