JAKARTA – Kazakhstan menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung proyek International Lunar Research Station (ILRS). Kemitraan ini akan memperkuat misi eksplorasi bulan milik China.
Penekenan kontrak dilakukan saat Presiden China Xi Jinping datang ke Kazakhstan pada 3 Juli. Pemimpin dari masing-masing negara harus menandatangani 30 dokumen dan salah satunya merupakan nota kesepahaman untuk pengembangan proyek ILRS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan kerja sama antara China dan Kazakhstan akan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya Kazakstan. Negara ini akan menerima berbagai data yang dikumpulkan selama misi ILRS berjalan.
"Kedua pihak mendukung pertukaran dan kerja sama antara badan antariksa dan perusahaan kedua negara dalam penggunaan luar angkasa secara damai, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan di bulan dan luar angkasa," kata Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Spacenews.
ILRS merupakan proyek pembangunan pangkalan permanen di Bulan pada tahun 2030-an. Proyek ini dipimpin oleh China dan Rusia untuk memajukan kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya di Bulan.
BACA JUGA:
Di saat China sedang fokus dengan pembangunan ILRS, AS juga sedang mengupayakan misi eksplorasi bulan kedua, yaitu Artemis. Program ini merupakan lanjutan dari misi eksplorasi Apollo yang digelar pada tahun 1961 hingga 1972.
Sama seperti Apollo, misi Artemis terbagi menjadi beberapa tahapan. Artemis 2 dilakukan untuk menguji pesawat antariksa yang membawa para astronot, sedangkan Artemis 3 akan mengirimkan astronot ke Bulan.
Artemis telah mendapatkan dukungan dari 43 negara di berbagai belahan dunia, sedangkan ILRS belum mencapai setengahnya.