Bagikan:

JAKARTA - Kelompok ransomware Brain Cipher mengumumkan akan memberikan kunci enkripsi data yang mereka sandera kepada pemerintah Indonesia secara gratis pada Rabu 3 Juli. 

“Rabu ini, kami akan memberi Anda kuncinya secara gratis,” tulis geng tersebut dalam sebuah pengumuman yang dibagikan oleh akun X @Stealthmole_int, perusahaan keamanan siber dari Singapura. 

Dalam pernyataannya, geng peretas itu menyampaikan bahwa mereka berharap serangan ini bisa memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia tentang pentingnya merekrut spesialis siber yang berkualifikasi.

Mereka juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, karena ikut terdampak akibat serangan ransomware yang terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

“Serangan kami tidak membawa konteks politik, hanya pentest dengan pasca bayar. Warga negara Indonesia, kami mohon maaf karena hal ini berdampak pada semua orang,” sambungnya. 

Di akhir pernyataan, geng peretas itu juga meminta sumbangan cuma-cuma dari masyarakat, dan berharap mereka bisa menepati janjinya untuk memberikan kunci enkripsi gratis di hari Rabu. 

“Kami meninggalkan dompet monero untuk sumbangan, kami berharap pada hari Rabu kami akan mendapatkan sesuatu. Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kuncinya secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri,” tutupnya. 

Diketahui sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengungkap bahwa gangguan yang terjadi di server PDNS 2 terjadi akibat serangan ransomware Brain Chiper, varian baru dari Lockbit 3.0. 

Dari serangan tersebut, peretas meminta uang tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau sekitar Rp131 miliar atas data yang mereka kunci. 

Serangan ini juga berdampak terhadap data dari 282 tenant atau Kementerian/Lembaga yang mempercayakan datanya untuk disimpan di PDNS 2 tersebut.