Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika enggan berkomentar terkait tindak lanjut serangan ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Sebelumnya, kelompok ransomware Brain Cipher mengumumkan akan memberikan kunci dekripsi kepada pemerintah Indonesia secara gratis pada hari Rabu. Namun, belum dapat dipastikan kapan pastinya hal itu dilakukan. 

“Nggak ada pertanyaan itu ya, sorry. Nggak ada pertanyaan itu ya, maaf,” kata Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria kepada media di tengah acara Focus Group Discussion (FGD) Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) bersama Asosiasi TV Swasta Indonesia (ATVSI) pada Rabu, 3 Juli di Jakarta. 

Lebih lanjut, Nezar juga mengatakan bahwa dia tidak ingin berkomentar terkait hal tersebut. Dia menyerahkan semua jawaban ke Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI). 

“Itu ke Polhukam ya, sudah ada, itu ke Polhukam mintanya. Semua yang soal PDN itu nanti tanya saja ke Polhukam ya. Karena itu informasinya satu pintu” ucap Nezar lebih lanjut.

 

Mengenai janji pemberian kunci dekripsi data PDNS 2, pengamat siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya menyarankan agar pemerintah tidak mudah percaya.

Karena menurutnya, belum bisa dipastikan pelaku ransomware Brain Cipher itu memberikan kuncinya hari ini. Karena menurutnya, berdasarkan countdown di situs resminya bertuliskan 3.105 hari. 

“Kan countdown-nya harusnya kan ya 12 jam atau 14 jam kalau Rabu besok tapi kan dia nggak ngomong. Terus di depannya ada 3.105 hari, jadi kalau 3.105 hari itu kamu bagi 365 hari kira-kira 8,5 tahun lagi,” kata Alfons pada Selasa, 2 Juli.