Bagikan:

JAKARTA - Microsoft telah mengungkapkan bahwa peretas Rusia yang meretas sistem perusahaan dan memata-matai kotak masuk staf mereka awal tahun ini juga mencuri email dari pelanggannya. Pengungkapan ini muncul sekitar enam bulan setelah pertama kali diumumkan adanya pelanggaran tersebut.

Microsoft mengatakan bahwa peretas yang dijuluki Midnight Blizzard ini telah mengakses email dari pelanggan yang berkomunikasi dengan akun email korporat Microsoft.

"Minggu ini kami melanjutkan pemberitahuan kepada pelanggan yang berkorespondensi dengan akun email korporat Microsoft yang telah dieksfiltrasi oleh aktor ancaman Midnight Blizzard," ujar juru bicara Microsoft dalam pernyataan email. Bloomberg pertama kali melaporkan tindakan ini sebelumnya pada hari yang sama.

Namun, Microsoft tidak mengungkapkan berapa banyak pelanggan yang terdampak atau berapa banyak email yang mungkin telah dicuri. "Ini adalah detail tambahan untuk pelanggan yang sudah diberitahu dan juga termasuk pemberitahuan baru," tambah juru bicara tersebut. "Kami berkomitmen untuk membagikan informasi dengan pelanggan kami saat investigasi kami berlanjut."

Pada bulan Januari, Microsoft menyatakan bahwa Midnight Blizzard telah mengakses "persentase yang sangat kecil" dari akun email korporat perusahaan. Empat bulan kemudian, perusahaan menyebutkan bahwa para peretas tersebut masih mencoba masuk, yang mengkhawatirkan banyak rekan industri keamanan dan pelanggan yang mempertanyakan mengapa sistem Microsoft tetap rentan.

Intrusi tersebut, serta peretasan oleh kelompok peretas asal China tahun lalu yang mencuri ribuan email pemerintah AS, telah memicu sidang Kongres awal bulan ini. Dalam sidang tersebut, Presiden Microsoft, Brad Smith, mengatakan bahwa perusahaan sedang bekerja untuk merombak praktik keamanannya