Bagikan:

JAKARTA - Cardano (ADA) mencatatkan kenaikan yang mengejutkan. Dalam kurun waktu 24 jam, aset digital ini melonjak sebesar 29%, dengan volume perdagangan yang mencapai angka fantastis, lebih dari setengah miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp8,1 triliun). Laporan dari CoinGlass menunjukkan bahwa ini bukan hanya sekadar angin segar, melainkan pergeseran yang signifikan menuju perdagangan berjangka ADA, yang kini mendominasi pasar spot. Data dari CoinMarketCap mengungkapkan bahwa volume perdagangan spot Cardano di bursa mencapai 466 juta Dolar AS (sekitar Rp7,6 triliun), sehingga total volume perdagangan mendekati angka 1 miliar Dolar AS (sekitar Rp16,3 triliun).

Pergeseran ke perdagangan berjangka ini menandakan bahwa spekulasi menjadi pilihan utama para trader, dibandingkan dengan investasi jangka panjang. Aktivitas pasar spot yang hanya mengalami perubahan moderat semakin memperkuat tren ini, menunjukkan bahwa para pedagang lebih tertarik pada perdagangan berjangka untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.

BACA JUGA:


Namun, di tengah aktivitas perdagangan futures ADA yang ramai, pasar kripto secara keseluruhan menghadapi turbulensi. Dalam 24 jam terakhir, posisi senilai hampir seperempat miliar dolar telah dilikuidasi. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa para bulls, atau pedagang yang bertaruh pada kenaikan harga, menjadi korban terbesar dalam gejolak pasar ini, dengan 66% dari likuidasi terjadi pada posisi long.

ADA menjadi instrumen dengan volume likuidasi yang signifikan. Berdasarkan data yang ada, dari 400.000 Dolar AS (sekitar Rp6,5 miliar) dalam posisi yang dilikuidasi, 350.000 Dolar AS (sekitar Rp5,7 miliar) atau 87,5% merupakan posisi long.

Peningkatan volume perdagangan derivatif ADA di tengah kekacauan pasar ini menyoroti peran pentingnya dalam strategi perdagangan spekulatif. Meskipun pasar kripto secara umum menghadapi tantangan, aktivitas pasar futures Cardano justru meningkat, menunjukkan bahwa minat pada ADA tetap kuat meskipun di tengah ketidakpastian.