Bagikan:

JAKARTA - Koin meme JENNER, yang diendorse oleh selebriti terkenal Caitlyn Jenner, telah menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang, dengan laporan bahwa satu pedagang kehilangan sekitar 133.400 Dolar AS (sekitar Rp2 miliar) dalam waktu singkat.

Fenomena koin meme seperti JENNER telah menjadi topik hangat di tahun ini, dengan banyak di antaranya memiliki keterkaitan yang meragukan. Data dari Lookonchain menyoroti bahaya perdagangan koin meme, terutama yang diendors oleh selebritas. Meskipun banyak pelaku pasar meragukan legitimasi token ini, beberapa pedagang tetap membeli dan memperdagangkan koin JENNER.

Salah satu pedagang yang sebelumnya memperoleh keuntungan besar dengan mengonversi 2.620 SOL menjadi 21.159 SOL (senilai sekitar 3,7 juta Dolar atau sekitar Rp60 miliar) dalam lima hari melalui perdagangan token BOME, mengalami kerugian besar dengan JENNER. Pedagang ini menginvestasikan 1.208 SOL ke dalam JENNER, namun hanya berhasil memulihkan 423 SOL, yang mengakibatkan kerugian sebesar 785 SOL, setara dengan sekitar 133.400 Dolar AS, hanya dalam satu hari.

BACA JUGA:


Awalnya, pelaku pasar mengabaikan postingan Jenner mengenai token ini, khawatir itu mungkin merupakan peretasan. Namun, akun Jenner terus mempromosikan token tersebut beberapa jam setelah peluncuran awalnya, yang menimbulkan kekhawatiran. Kemudian, Jenner mengklarifikasi dalam sebuah tweet bahwa akunnya tidak diretas.

Dilansir dari CryptoPotato, dalam tweet lanjutan, Jenner mengatakan bahwa jika token dengan namanya di blockchain Ethereum mencapai kapitalisasi pasar sebesar 50 juta Dolar AS, ia berjanji akan menyumbangkan pendapatan pajak yang dihasilkan untuk kampanye mantan Presiden Donald Trump. Jenner juga mengusung misi untuk melindungi aset kripto, menyebutnya sebagai “ULTRA MAGA.”

Hype koin meme tampaknya masih jauh dari mereda, tetapi proliferasi cepat mereka membuat banyak ahli khawatir. Mereka percaya bahwa token-token ini memiliki dampak merugikan pada industri dan bahkan mengaburkan upaya tim yang bekerja keras untuk mengembangkan produk yang sah.