Bagikan:

JAKARTA – Scarlett Johansson, pemain film The Avengers, membantah bahwa dirinya mengisi suara chatbot OpenAI. Aktris itu menuduh OpenAI sengaja menciptakan suara yang mirip dengannya untuk sistem ChatGPT.

Dilansir dari Reuters, tudingan ini disampaikan setelah OpenAI menghapus suara yang disebut sebagai Sky. Johansson pun mengungkapkan bahwa Sam Altman, CEO OpenAI, berusaha mendekatinya pada September tahun lalu untuk menggunakan suaranya.

Tawaran itu ditolak, tetapi OpenAI justru menggunakan suara yang sangat mirip dengan Johansson. Pemain film Lucy itu pun mengatakan bahwa, "Teman-teman, keluarga, dan masyarakat umum menyadari betapa sistem terbaru bernama ‘Sky’ terdengar mirip dengan saya."

Johansson mengaku bahwa ia sangat marah dengan Altman setelah mendengar demo yang dirilis. Ia pun tidak percaya bahwa perusahaan itu menggunakan suara yang sangat mirip dengannya. Saking miripnya, banyak yang tidak tahu bahwa ia bukan pengisi suaranya.

Untuk saat ini, Johansson sudah menyewa penasihat hukum untuk bertanya ke OpenAI mengenai bagaimana suara tersebut dibuat. Aktris itu tidak menjelaskan kepada Reuters apakah ia akan mengambil jalur hukum untuk menuntut OpenAI.

Sementara itu, Altman mengatakan pada 20 Mei lalu bahwa Sky tidak menggunakan suara tiruan dari Johansson. Dengan kata lain, suara untuk sistem ChatGPT itu bukan dibuat dengan Artificial Intelligence (AI), melainkan dengan aktris profesional yang berbeda.

"Suara Sky bukan milik Scarlett Johansson, dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyerupai suaranya. Kami memilih pengisi suara di balik suara Sky sebelum menghubungi Ms. Johansson,” kata Altman.

Altman tidak menjelaskan siapa aktris yang memiliki suara seperti Johansson. CEO OpenAI itu telah menghentikan penggunaan Sky untuk sementara, tetapi tidak dijelaskan apakah perusahaan akan mengganti suaranya dengan yang baru.

"Untuk menghormati Ms. Johansson, kami telah menghentikan sementara penggunaan suara Sky di produk kami. Kami mohon maaf kepada Ms. Johansson karena kami tidak berkomunikasi dengan lebih baik," jelas pemimpin OpenAI itu.